Kisah & Kain Nusantara 2024, sebuah acara lintas budaya yang merayakan cerita rakyat, batik, dan tradisi kuliner Indonesia, digelar di Monod Diephuis & Co pada 16 November 2024, pukul 09.30 hingga 16.00 WIB. Acara ini diselenggarakan oleh mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro (UNDIP), sebagai bagian dari mata kuliah manajemen acara. Acara ini sukses menampilkan kekayaan warisan budaya Indonesia melalui berbagai kegiatan, termasuk Lomba Storytelling Cerita Rakyat Indonesia untuk siswa SMA, Talk Show tentang Batik, Festival Kuliner Indonesia, Penampilan Sakutala, dan kolaborasi dengan Umat Renjana, sebuah pameran seni oleh mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Negeri Semarang.
Acara dibuka dengan sambutan dari Mas Wildan Namora Ichsan Setiawan, M.Sc., dosen mata kuliah manajemen acara, yang mengungkapkan harapannya agar acara ini memberikan wawasan berharga tentang tradisi Indonesia dan meninggalkan kesan mendalam bagi audiens. “Kami berharap acara ini dapat menginspirasi Anda untuk menghargai dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia,” ujarnya. Selanjutnya, Ketua Panitia Syifa Alifia Zahra menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat. “Terima kasih kepada semua yang telah berkontribusi dalam acara ini. Bersama-sama, kita membantu melestarikan budaya Indonesia dan meneruskan tradisi kepada generasi mendatang,” katanya.
Salah satu sesi utama acara ini adalah Lomba Storytelling Cerita Rakyat Indonesia, yang menampilkan 11 peserta berbakat yang membawakan cerita rakyat seperti Malin Kundang, Timun Mas, dan cerita lainnya. Kompetisi ini menjadi tontonan yang meriah, dengan peserta mengenakan kostum tradisional berwarna-warni seperti kebaya dan busana daerah yang mencerminkan asal-usul cerita. Penampilan para peserta berhasil memukau dewan juri, yaitu Bapak Eko Wahyudi dan Bapak Barans Irawan Palangan.
Bapak Eko Wahyudi, pendiri dan direktur AEC Semarang, memuji para peserta atas autentisitas dan semangat mereka dalam menghidupkan cerita rakyat. Bapak Barans Irawan Palangan, Pelatih Senior di Albibek Smart in English, juga menyoroti kekayaan keragaman budaya Indonesia. Ia mencatat bagaimana setiap peserta dengan terampil menyampaikan cerita rakyat dari berbagai daerah yang sarat dengan pelajaran moral unik yang mencerminkan nilai-nilai masyarakat lokal.
Selain lomba storytelling, acara ini juga menyajikan Festival Kuliner Indonesia yang menawarkan berbagai hidangan tradisional. Para pengunjung dapat menikmati masakan khas Indonesia seperti Nasi Kuning dan Nasi Uduk, serta jajanan tradisional seperti Klepon, Dadar Gulung, Lapis Legit, dan banyak lagi. Festival kuliner ini memberikan pengalaman yang luar biasa dalam mengenal cita rasa kuliner Indonesia. Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan Sakutala, band dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, yang membawakan lagu-lagu untuk menghibur para pengunjung.
Segmen penting lainnya adalah Talk Show tentang Batik yang dibawakan oleh Bapak Dave Jeremia Tjahjamulia, seorang kurator, pendidik, dan pengrajin Batik terkenal. Dalam sesi bertajuk “Wearing Batik in Daily Life? Say Yes!”, Pak Dave memaparkan sejarah dan simbolisme di balik berbagai motif batik. Ia juga mendemonstrasikan bagaimana batik dapat diterapkan dalam fashion modern, menjadikannya kain tradisional yang tetap modis dan serbaguna untuk digunakan sehari-hari. Pak Dave menekankan pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan batik. “Kita adalah generasi penerus yang harus menjaga dan menyebarkan budaya batik. Tanggung jawab kita adalah memastikan batik menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita,” tegasnya. Pesannya ini menggarisbawahi perlunya partisipasi aktif dalam pelestarian budaya.
Selain itu, acara ini juga menghadirkan kolaborasi dengan umat.renjana, sebuah pameran seni yang diselenggarakan oleh mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Negeri Semarang. Pameran ini menampilkan karya-karya kreatif mahasiswa seni, termasuk lukisan dan instalasi yang merefleksikan cerita dari setiap seniman. Kolaborasi dengan umat.renjana menambahkan elemen visual dinamis yang memperkaya pengalaman keseluruhan pengunjung.
Acara ini dipandu oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Chelsea Hayyu dan Rafa Naryama, dengan Deana Zahira Nurhindarto sebagai moderator talk show. Mereka semua membawa energi dan antusiasme dalam jalannya acara.
Acara ditutup dengan pemberian penghargaan kepada para pemenang lomba storytelling, yaitu:
- Juara 1: Xaviera Queenitia – SMAN 3 Semarang
- Juara 2: Areta Annisa Ramadhani – SMAN 3 Semarang
- Juara 3: Nikolas Dama Maitias Putra Prashanti – SMAN PL Don Bosko Semarang
- Kostum Terbaik: Areta Annisa Ramadhani – SMAN 3 Semarang
Acara ini juga memberikan apresiasi khusus kepada para juri, Bapak Eko Wahyudi dan Bapak Barans Irawan Palangan, serta kepada Bapak Dave Tjahjamulia atas kesediaannya menjadi pembicara di talk show tentang Batik.
Dengan dihadiri lebih dari 60 orang, Kisah & Kain Nusantara memberikan wadah bagi generasi muda untuk lebih memahami budaya dan tradisi Indonesia. Melalui Lomba Storytelling, Festival Kuliner, dan Talk Show tentang Batik, acara ini menekankan pentingnya melestarikan warisan budaya Indonesia dan memastikan tradisi ini tetap hidup dalam kehidupan kita sehari-hari.
Translator:
Nur Inayah
0 Komentar