Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Civanda Adi Putri (Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UNDIP), Juara I Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional Yang Diselenggarakan Oleh UNY

Posted by Admin

Juni 15, 2021

Civanda Adi Putri, mahasiswi Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro, sekaligus anggota Teater Diponegoro, menjadi Juara I Lomba Baca Puisi yang diselenggarakan oleh Aksara Event Organizer, Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta.

“Jadi kompetisi ini bertajuk Gemerlap Sastra 2021 Dialektika Romansa; Satu Kata Berjuta Makna dengan kegiatan Lomba Cipta Baca Puisi dan Cipta Puisi Tingkat Nasional serta Talkshow Online yang diselenggarakan oleh UNY. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kreativitas, percaya diri dan mengembangkan imajinasi, ide serta gagasan para generasi muda Indonesia, diikuti oleh para pelajar SMA/SMK sederajat dan mahasiswa seluruh Indonesia. Sedangkan pengumuman para pemenang tanggal 13 Juni 2021 kemarin” tuturnya.

“Saya membawakan puisi berjudul Tapi karya Sutardji Calzoum Bachri, menurut saya puisi ini memilki makna yang sangat mendalam dan menggambarkan sebuah pertentangan antara dua insan dimana salah satu dari mereka berjuang tetapi perjuanganya tidak dihargai atau tidak ada artinya. Puisi ini penuh dengan gambaran kesedihan yang luar biasa sehingga saya berusaha untuk total menjiwai dan turut  menjadi bagian kisah di dalamnya. Saya berlatih kurang lebih satu minggu agar benar-benar bisa menghayatinya” ungkapnya.

Civinda telah mengenal dunia puisi sejak bangku Sekolah Dasar, banyaknya dukungan dari orang-orang sekitar membuatnya semakin mencintai puisi.  Puisi baginya bukan hanya sekedar hobi, namun telah menjadi bagian dari jati dirinya. Ia menjadi lebih percaya diri ketika berpuisi.

“Sejak SD saya sudah mengikuti berbagai lomba non-akademik khususnya dibidang seni. Sebelum kuliah, saya pernah mengikuti lomba bercerita dan maju sampai tingkat nasional, lomba baca puisi menolak korupsi yang diselenggarakan LPSBB Teater Tubuh Purwokerto, mengikuti lomba teater pelajar tingkat kabupaten dan memperoleh juara 2. Sedangkan saat di perguruan tinggi ini, saya ikut lomba baca puisi di FISIP MARS 2021 menjadi juara terbaik baca puisi putri, selanjutnya saya berkesempatan untuk mengikuti Diponegoro Art Competition  2021 dalam cabang seni baca puisi” terangnya.

“Setiap individu pasti memiliki potensi, kelebihan, dan bakatnya masing-masing. Tinggal bagaimana kita mengelola dan berusaha menjadikan potensi yang ada dalam diri kita untuk dijadikan peluang untuk berprestasi. Jangan takut mencoba dan jangan takut gagal. Kadang hal yang paling sering menghambat kita untuk menjadi seorang yang berhasil itu karena rasa pesimis dan rasa takut untuk mencoba. Kita harus tetap optimis dan yakin bahwa bakat ataupun potensi yang ada dalam diri kita baik di bidang akademik maupun non-akademik akan membawa manfaat dalam kehidupan kita” pesannya pada generasi muda.  (Linda Humas)

 

Sumber: undip.ac.id

MORE FROM @FISIP UNDIP

0 Komentar