Juara ASEAN Startup Accelerator 2017

Posted by FISIP

Juli 26, 2017

Berdayakan Anjal dengan Startup Online

Usaha berbasis kegiatan sosial (sociopreneur), dianggap mempunyai kontribusi dalam membantu mengentaskan permasalahan sosial dan ekonomi di Indonesia.

MENGUSUNG konsep ”Dynamic Lear-ning”, tim yang beranggotakan lima mahasiswa Indonesia itu mampu meraih predikat presentasi terbaik (best pitching) dalam kompetisi ASEAN Startup Accelerator 2017, Kaplan University Singapura, pertengahan Juli lalu. Mahasiswa yang tergabung dalam tim ini berasal dari berbagai fakultas dan kampus yang berbeda di Indonesia. Empat mahasiswa berasal dari Undip, antara lain Dewi Nur Cahyaningsih (22) asal Ilmu Komunikasi FISIP, Sandy Dwi Laksono (22) Fakultas Teknik Undip, Norfa Bagas Nurhuda (21) Fakultas Sains dan Matematika serta Muhammad Arifuddin (23) Fakultas Ilmu Budaya. Adapun satu orang mahasiswa lain berasal dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Andy Aulia Prahardika (22) asal Teknik Industri.
Menurut Founder dan CEO Dynamic Learning Indonesia, Dewi Nur C, konsep yang diusung timnya adalah member-dayakan ibu dan anak jalanan, anak putus sekolah dan mantan penyalahguna narkoba. ”Ini merupakan startup (usaha yang baru berkembang-red) berbasis pendidikan karakter, meliputi keimanan, nasionalisme, teknologi, motivasi, dan kewirausahaan,” kata Dewi.

Mereka kemudian diajarkan memproduksi berbagai jenis kue kering dan barang-barang kerajinan. Hasil produksi itu lantas dipasarkan online baik melalui website dynamiclearningid.org maupun media sosial. Meningkatkan Perekonomian
”Kami mendirikannya sejak dua tahun lalu. Sampai sekarang, sudah berkiprah di Kota Semarang dan Yogyakarta. Tujuannya tentu untuk meningkatkan perekonomian dan kelas sosial masyarakat yang diberdayakan,” jelasnya.
Kompetisi ide bisnis yang diselenggarakan pada 10-12 Juli 2017 tersebut diadakan oleh Indonesia Youth Academy yang bekerja sama dengan Kaplan University, National University of Singapore (NUS) Enterprise, Singtel. Sebanyak 67 finalis berlomba mempresentasikan ide bisnis untuk ”memikat” investor agar mendanai ide bisnis para finalis.
”Presentasi di depan investor ini disebut juga dengan istilah pitching. Selain itu, para finalis juga mendapat bekal ilmu berupa workshop seputar bisnis dan manajemen dari para CEO asal Singapura,” sebutnya.
Ajang tersebut juga melibatkan 12 investor, CEO serta Chief Technology Officer (CTO) dari berbagai perusahaan di Singapura. Di antaranya The Leza Parker Networks, Markedshot, Golden Gates Ventures, Vani-tee, RingMD dan perusahaan lain.
”Kami mendapat hadiah 100 SGD (Dolar Singapura) dan menerima nominal sama untuk program beasiswa di Kuala Lumpur, Malaysia. Atas prestasi ini, kami juga berke-sempatan mendapat investasi dari beberapa perusahaan asal Singapura,” kata Dewi.(Eko Fataip-63)

sumber : Suara Merdeka / Rabu, 26 Juli 2017

MORE FROM @FISIP UNDIP

0 Komentar