Si NOMI 2025: Ketika Limbah Minyak Jelantah Diolah Menjadi Sabun Dan Lilin Aroma Terapi Yang Bernilai Ekonomis

Posted by Admin

Mei 10, 2025

Salatiga (10/05) Si Nomi merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Departemen Ekonomi Kreatif HMPS Administrasi Publik Universitas Diponegoro. Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat dan kreativitas wirausaha di kalangan mahasiswa Administrasi Publik, sekaligus menanamkan nilai-nilai keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan. Tahun ini, Si Nomi dilaksanakan pada Sabtu, 10 Mei 2025, dengan mengusung tema “Trash to Treasure: Wirausaha Berdaya, Lingkungan Terjaga”. Lokasi kegiatan berada di Tanasurga Restaurant, Café, Garden and Less Waste Organic Store yang terletak di Mangunsari, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh 59 peserta yang terdiri dari panitia dan mahasiswa Administrasi Publik FISIP Undip.

Sesi utama kegiatan diisi oleh perwakilan dari GalGreen, sebuah UMKM yang berfokus pada pengolahan limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai ekonomis seperti sabun dan aromaterapi. Dalam paparannya, tim GalGreen menjelaskan tentang limbah minyak jelantah dan pengelolaannya sehingga dapat menjadi produk baru berupa sabun dan lilin aromaterapi. Dengan inovasi yang berkelanjutan, GalGreen mengubah limbah menjadi peluang usaha yang berdaya guna dan ramah lingkungan. Peserta sangat antusias dalam sesi ini dan aktif berdiskusi serta bertanya. Kegiatan dilanjutkan dengan workshop praktik pembuatan produk dari minyak jelantah yang dibimbing langsung oleh tim GalGreen. Peserta dibagi ke dalam kelompok untuk membuat sabun dan aromaterapi dari minyak bekas yang telah diolah secara higienis. Setiap peserta membawa pulang hasil kerajinan mereka sebagai bentuk pengalaman nyata dalam mengelola limbah menjadi barang bernilai jual.

Setelah sesi workshop, peserta diajak berkeliling kawasan Tanasurga untuk melihat langsung implementasi ekowisata dan pengelolaan sampah organik di tempat tersebut. Kegiatan diakhiri dengan pemberian buah tangan kepada GalGreen dan Tanasurga sebagai bentuk apresiasi, dilanjutkan dengan sesi dokumentasi bersama seluruh peserta dan panitia. Sebelum kembali ke Semarang, seluruh peserta menikmati makan siang. Kegiatan Si Nomi 2025 menjadi refleksi nyata bagaimana mahasiswa dapat berperan sebagai agen perubahan, tidak hanya dalam bidang kewirausahaan tetapi juga dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan semangat inovasi, kegiatan ini membuka wawasan peserta untuk melihat limbah sebagai potensi, bukan sekadar masalah. Harapannya, kegiatan ini dapat terus menginspirasi generasi muda untuk menciptakan usaha yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat luas.

MORE FROM @FISIP UNDIP

0 Komentar

You cannot copy content of this page