Semarang, 17 April 2025 — Sebagai bentuk komitmen memperkuat kualitas demokrasi lokal, Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan acara Diskusi dan Bedah Buku “Evaluasi Pencalonan Pilkada di Jawa Tengah 2024” yang berlangsung di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro, Semarang.
Acara ini sekaligus menjadi momentum penting ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama antara SPD dan FISIP Undip, membuka jalan untuk kolaborasi riset, publikasi, dan pendidikan politik yang lebih intensif ke depan.
Dalam sambutan pembuka, Wakil Dekan Sumberdaya FISIP Undip, Ika Riswanti Putranti, SH, MH, Ph.D., menyampaikan bahwa diskusi ini bukan sekadar forum akademik. “Bedah buku ini bukan sekadar forum intelektual, tetapi wujud nyata dari semangat fastabiqul khoirot—berlomba-lomba dalam kebaikan—serta bentuk wakaf ilmu yang insya Allah menjadi amal jariyah, mengalirkan manfaat bagi demokrasi, bangsa, dan generasi masa depan,” tuturnya.
Diskusi yang dimoderatori oleh Lusia Astrika, S.IP., M.Si., dosen Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan (DPIP) FISIP Undip, menghadirkan para narasumber yang kredibel dan tajam dalam analisis:
-
- Dr. Sos., Dra. Fitriyah, M.S. menyoroti peliknya jalan bagi calon perseorangan sejak Pilkada 2007, yang hingga kini masih terhambat syarat administratif yang berat. Ia juga menekankan bahwa dominasi parpol dan kewajiban rekomendasi DPP menjadikan proses pencalonan elitis. Penurunan jumlah calon dan maraknya calon tunggal menunjukkan melemahnya kontestasi dan sempitnya pilihan bagi pemilih. Sementara, putusan MK 60/2024 dinilai tidak memberi dampak signifikan karena waktunya yang terlalu dekat dengan jadwal pencalonan.
- Muhammad Machruz, Komisioner KPU Jateng, turut membahas tantangan regulasi dan teknis dalam proses pencalonan yang memerlukan penguatan dari berbagai pihak.
- Erik Kurniawan, Direktur Eksekutif SPD, menyoroti gejala autokrasi elektoral dan “repetisi otokrasi” dalam Pilkada 2024. Ia mengungkapkan bahwa dalam konteks Jawa Tengah, meskipun dinamika di level kabupaten/kota lebih beragam, tetap ditemukan potret ketimpangan kompetisi. Ia menekankan pentingnya melawan dominasi demokrasi elit, melakukan modernisasi partai politik, inovasi dalam sistem kandidasi, serta optimalisasi peran masyarakat sipil.
Buku yang menjadi sorotan utama dalam acara ini dipaparkan oleh penulisnya, Aqidatul Izza Zain, S.Sos., M.I.P., yang menyampaikan isi buku mulai dari dinamika pencalonan Pilgub Jateng, konsekuensi putusan MK, hingga fenomena calon tunggal. Ia juga membeberkan temuan menarik seperti melemahnya kompetisi elektoral, konfigurasi koalisi parpol yang cenderung pragmatis, serta korelasi antara jumlah pasangan calon dengan partisipasi pemilih.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya Ketua Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan FISIP Undip, Dr. Drs. Nur Hidayat Sardini, S.Sos, SH, M.Si., para dosen dan tenaga kependidikan FISIP, mahasiswa dari berbagai program studi, serta komunitas akademik dan pegiat demokrasi.
Sebagai penutup, diskusi ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara mahasiswa dan para narasumber yang memperkaya perspektif tentang arah reformasi politik lokal. Selain itu, buku “Evaluasi Pencalonan Pilkada di Jawa Tengah 2024” akan disumbangkan ke Perpustakaan FISIP Undip, agar dapat menjadi bahan bacaan reflektif dan kritis bagi mahasiswa dalam memahami tantangan demokrasi elektoral di Indonesia.
![]() |
![]() |
Kontributor: Wulan Safitri






0 Komentar