Semarang (11/04) – Menjalin hubungan baik antar sesama manusia dan memberi manfaat seluas-luasnya bagi lingkungan sekitar merupakan nilai-nilai yang semakin relevan di tengah dinamika kehidupan akademik dan sosial saat ini. Memahami pentingnya hal tersebut, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) menyelenggarakan kegiatan Halal Bihalal dengan tema “Insan FISIP Undip yang Fitri, Bermanfaat untuk Seluruh Umat”, pada Jumat, 11 April 2025, bertempat di Auditorium Gedung A Lantai 3, Kampus FISIP Undip, Tembalang.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh sivitas akademika FISIP Undip, mulai dari jajaran pimpinan Fakultas, dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa. Selain sebagai momentum untuk saling memaafkan pasca Idulfitri, kegiatan ini menjadi sarana mempererat kebersamaan dalam keluarga besar FISIP Undip. Tausyiah Halal Bihalal tahun ini menghadirkan Dr. Fahrurrozi, M.Ag, seorang akademisi dan cendekiawan Muslim, yang menyampaikan pesan-pesan kebajikan dalam perspektif kebangsaan dan kemanusiaan.
Dalam sambutannya, Dekan FISIP Undip, Dr. Drs. Teguh Yuwono, M.Pol.Admin, menekankan pentingnya efisiensi dalam menjalankan roda organisasi serta penguatan nilai kebermanfaatan dalam setiap peran yang diemban oleh sivitas akademika. “Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Sebaik-baik dosen adalah dosen yang bermanfaat untuk mahasiswanya. Sebaik-baik Kaprodi adalah Kaprodi yang bermanfaat untuk lembaganya, untuk Prodinya, untuk Fakultasnya. Sebaik-baik Kadep adalah yang bermanfaat untuk Fakultasnya, untuk departemennya, untuk Universitasnya. Sebaik-baik Wadek, Dekan juga, yang bermanfaat untuk mahasiswa, untuk seluruh sivitas akademika dan seluruh institusi,” tegasnya.
Sedangkan, dalam tausyiah yang disampaikan, Dr. Fahrurrozi, M.Ag, mengajak seluruh peserta untuk menumbuhkan rasa bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Ia mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara besar yang kaya akan keberagaman. “Mari bangga dengan Indonesia yang memiliki ribuan pulau dalam satu negara, ratusan suku dalam satu negara. Secara demografis Indonesia merupakan negara yang besar,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya menjaga hubungan antar sesama manusia, yang menurutnya justru lebih kompleks dibandingkan hubungan dengan Tuhan. “Menjaga hubungan dengan manusia, baik secara teori maupun praktik di lapangan, hubungan dengan manusia lebih rumit dibanding hubungan dengan Tuhan, karena Tuhan hanya satu sedangkan manusia beragam,” jelasnya.
Keberagaman ini, menurutnya, menjadi alasan penting mengapa manusia perlu berorganisasi dan membangun sinergi yang harmonis. Ia juga menyoroti bahwa ibadah sosial memiliki tantangan tersendiri karena sangat bergantung pada hubungan interpersonal yang baik. “Jika ibadah kepada Allah kurang sempurna bisa ditutup dengan (ibadah) sosial, kalau hubungan sosial kita bermasalah tidak bisa ditutup dengan ibadah kepada Allah. Selain itu, jika kita berdosa kepada Allah, bertumpuk dosa kepada Allah, Allah bisa menghapus dengan satu kebaikan. Tapi bertumpuk kebaikan kepada manusia bisa terhapus hanya dengan satu kesalahan,” tegasnya.
Mengakhiri tausyiahnya, Dr. Fahrurrozi mengingatkan pentingnya menanamkan niat ibadah dalam setiap aktivitas. “Niatkan segala sesuatu sebagai ibadah,” pesannya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, FISIP Undip menegaskan komitmennya untuk terus menumbuhkan semangat kebersamaan, mempererat tali silaturahmi, serta mendorong seluruh sivitas akademika untuk menjadi insan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga luhur dalam bertindak dan memberi manfaat bagi sesama.
Kontributor:
Nur Inayah
0 Komentar