FISIP UNDIP, Semarang (10/2) – Artikel jurnal berjudul “Indonesia-ASEAN Partnership to Counter-Terrorism in Indonesia” yang ditulis oleh Yeyen Subandi, Hafidz Ridha Try Sjahputra, dan Muhammad Subhan, diterbitkan dalam East Asian Journal of Multidisciplinary Research (EAJMR), meneliti kerjasama antara ASEAN dan Indonesia dalam melawan terorisme. Para penulis menyoroti bahwa terorisme adalah ancaman signifikan terhadap keamanan global, dengan Indonesia menjadi target utama karena keanggotaannya di ASEAN dan keberadaan organisasi teroris seperti Jamaah Islamiyah (JI) dan ISIS.
Artikel ini dimulai dengan membahas konteks historis terorisme, termasuk serangan 9/11 di Amerika Serikat dan Bom Bali di Indonesia. Artikel ini menekankan dampak dari peristiwa-peristiwa tersebut terhadap keamanan global dan upaya-upaya yang dilakukan oleh ASEAN dan negara-negara anggotanya untuk melawan terorisme. Para penulis mencatat bahwa pendekatan ASEAN terhadap penanggulangan terorisme terutama dilakukan melalui instrumen hukum yang bersifat lunak, seperti Konvensi ASEAN mengenai Penanggulangan Terorisme (ASEAN Convention on Counter-Terrorism/ACCT), yang ditandatangani pada tahun 2007 namun baru diratifikasi secara penuh pada tahun 2013. Pendekatan ini mencerminkan prinsip ASEAN untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara anggota.
Studi ini juga menggali tantangan yang dihadapi ASEAN dalam melawan terorisme, termasuk kurangnya tindakan konkret meskipun ada komitmen retorik, dan sulitnya mencapai konsensus karena perbedaan kapabilitas dan perspektif nasional. Para penulis berpendapat bahwa kelemahan dan ketidakefektifan kelembagaan ASEAN telah menyebabkan organisasi teroris menargetkan Asia Tenggara. Namun, mereka juga menyoroti pentingnya pembagian informasi intelijen dan kerja sama di antara negara-negara anggota untuk mengatasi tantangan-tantangan ini.
Artikel ini diakhiri dengan menekankan perlunya koordinasi kontra-terorisme yang lebih kuat di dalam ASEAN, terutama dalam menghadapi taktik teroris yang terus berkembang dan meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh ISIS. Artikel ini menggarisbawahi pentingnya kerja sama regional dan peran organisasi internasional dalam menangani sifat transnasional terorisme. Para penulis menggunakan kombinasi kerangka teori, termasuk teori organisasi internasional dan rezim internasional, serta metode analisis bibliometrik dengan perangkat lunak VOSviewer untuk menganalisis topik tersebut.
Dengan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai pentingnya kerjasama yang lebih erat di antara negara-negara ASEAN dalam menghadapi ancaman terorisme yang semakin kompleks dan berbahaya.
Sumber: Subandi, Y., Sjahputra, H. R. T., & Subhan, M. (2023). Indonesia-ASEAN Partnership to Counter-Terrorism in Indonesia. East Asian Journal of Multidisciplinary Research, 2(7), 2857-2874.
Informasi Tentang Penulis:
Muhammad Subhan, S.IP, M.InternatRel adalah seorang Dosen Departemen Hubungan Internasional yang menyelesaikan studi Sarjana atau S1 di Universitas Diponegoro dan melanjutkan studi Master atau S2 di Monash University, Australia. Saat ini, beliau mengajar Program S1 Hubungan Internasional, adapun salah satu mata kuliah yang beliau ajar adalah mata kuliah Kejahatan Keuangan Internasional.***
0 Komentar