Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Studi Mendalam: Upaya Bersama ASEAN dan Indonesia untuk Menanggulangi Terorisme

Posted by Admin

Februari 11, 2025

FISIP UNDIP, Semarang (10/2) – Artikel jurnal berjudul “Indonesia-ASEAN Partnership to Counter-Terrorism in Indonesia” yang ditulis oleh Yeyen Subandi, Hafidz Ridha Try Sjahputra, dan Muhammad Subhan, diterbitkan dalam East Asian Journal of Multidisciplinary Research (EAJMR), meneliti kerjasama antara ASEAN dan Indonesia dalam melawan terorisme. Para penulis menyoroti bahwa terorisme adalah ancaman signifikan terhadap keamanan global, dengan Indonesia menjadi target utama karena keanggotaannya di ASEAN dan keberadaan organisasi teroris seperti Jamaah Islamiyah (JI) dan ISIS.

Artikel ini dimulai dengan membahas konteks historis terorisme, termasuk serangan 9/11 di Amerika Serikat dan Bom Bali di Indonesia. Artikel ini menekankan dampak dari peristiwa-peristiwa tersebut terhadap keamanan global dan upaya-upaya yang dilakukan oleh ASEAN dan negara-negara anggotanya untuk melawan terorisme. Para penulis mencatat bahwa pendekatan ASEAN terhadap penanggulangan terorisme terutama dilakukan melalui instrumen hukum yang bersifat lunak, seperti Konvensi ASEAN mengenai Penanggulangan Terorisme (ASEAN Convention on Counter-Terrorism/ACCT), yang ditandatangani pada tahun 2007 namun baru diratifikasi secara penuh pada tahun 2013. Pendekatan ini mencerminkan prinsip ASEAN untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara anggota.

Studi ini juga menggali tantangan yang dihadapi ASEAN dalam melawan terorisme, termasuk kurangnya tindakan konkret meskipun ada komitmen retorik, dan sulitnya mencapai konsensus karena perbedaan kapabilitas dan perspektif nasional. Para penulis berpendapat bahwa kelemahan dan ketidakefektifan kelembagaan ASEAN telah menyebabkan organisasi teroris menargetkan Asia Tenggara. Namun, mereka juga menyoroti pentingnya pembagian informasi intelijen dan kerja sama di antara negara-negara anggota untuk mengatasi tantangan-tantangan ini.

Artikel ini diakhiri dengan menekankan perlunya koordinasi kontra-terorisme yang lebih kuat di dalam ASEAN, terutama dalam menghadapi taktik teroris yang terus berkembang dan meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh ISIS. Artikel ini menggarisbawahi pentingnya kerja sama regional dan peran organisasi internasional dalam menangani sifat transnasional terorisme. Para penulis menggunakan kombinasi kerangka teori, termasuk teori organisasi internasional dan rezim internasional, serta metode analisis bibliometrik dengan perangkat lunak VOSviewer untuk menganalisis topik tersebut.

Dengan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai pentingnya kerjasama yang lebih erat di antara negara-negara ASEAN dalam menghadapi ancaman terorisme yang semakin kompleks dan berbahaya.

Sumber: Subandi, Y., Sjahputra, H. R. T., & Subhan, M. (2023). Indonesia-ASEAN Partnership to Counter-Terrorism in Indonesia. East Asian Journal of Multidisciplinary Research2(7), 2857-2874.

Informasi Tentang Penulis:

Muhammad Subhan, S.IP, M.InternatRel adalah seorang Dosen Departemen Hubungan Internasional yang menyelesaikan studi Sarjana atau S1 di Universitas Diponegoro dan melanjutkan studi Master atau S2 di Monash University, Australia. Saat ini, beliau mengajar Program S1 Hubungan Internasional, adapun salah satu mata kuliah yang beliau ajar adalah mata kuliah Kejahatan Keuangan Internasional.***

MORE FROM @FISIP UNDIP

0 Komentar