Semarang, 7 Februari 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan stakeholder internal dan eksternal dalam rangka penyusunan Rencana Strategis (Renstra) FISIP UNDIP 2025-2029. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 7 Februari 2025 ini bertujuan untuk merumuskan strategi dan indikator kinerja guna mendukung pencapaian visi UNDIP sebagai universitas riset kelas dunia. Diskusi ini menghadirkan narasumber kompeten, yakni Dr. Bambang Pramusinto (Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang), Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA (Universitas Diponegoro), dan Harjanto Kusuma Halim, M.Si. (Founder & President Director Marifood), dengan Retna Hanani, S.Sos, MPP sebagai moderator.
Dalam sambutannya, Dekan FISIP UNDIP, Dr. Drs. Teguh Yuwono, M.Pol.Admin, menegaskan bahwa paradigma pendidikan saat ini telah bergeser dari sekadar memberikan ilmu pengetahuan menjadi instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Education for welfare, higher education for higher welfare,” ujarnya. Oleh karena itu, penyusunan Renstra harus memperhitungkan tantangan global dan kebutuhan stakeholder guna menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi.
Salah satu narasumber, Harjanto Kusuma Halim, menekankan pentingnya membentuk kebiasaan baik sejak dini dan menanamkan karakter serta integritas yang kuat pada tenaga pengajar maupun mahasiswa. Ia juga menyoroti perlunya kemampuan komunikasi yang baik, berpikir kritis, dan kecerdasan budaya dalam menghadapi tantangan global. “Kita juga harus bisa menjadi teman dengan AI agar tetap relevan di era digital,” tambahnya.
Sementara itu, Prof. Purwanto menggarisbawahi bahwa Renstra FISIP harus mengarah pada penguatan Universitas Riset, PTNBH, dan karakteristik khas UNDIP, seperti pengembangan wilayah tropis, pesisir, dan pantai secara berkelanjutan. Ia juga menargetkan UNDIP masuk dalam peringkat 500 QS World University Rankings (WUR) dan selanjutnya menuju 200 besar dunia. Hal ini sejalan dengan visi besar “Undip Bermartabat, Undip Bermanfaat”.
Dr. Bambang Pramusinto menyoroti peran penting lulusan FISIP UNDIP dalam perumusan kebijakan publik yang efektif. Ia menekankan perlunya penguatan kurikulum, peningkatan kapasitas dosen, serta pemberdayaan alumni agar lulusan FISIP UNDIP mampu menganalisis dinamika geopolitik secara global, nasional, maupun daerah. Harapannya, mereka dapat menjadi analis dan perumus kebijakan yang kompeten serta mampu berkolaborasi dalam implementasi kebijakan secara strategis.
Diskusi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber, di mana para dosen dan mahasiswa FISIP UNDIP menggali lebih dalam berbagai aspek penyusunan Renstra. Melalui FGD ini, diharapkan FISIP UNDIP dapat menyusun strategi yang adaptif dan inovatif guna mewujudkan targetnya sebagai fakultas berdaya saing global, dengan visi masuk dalam 400 besar dunia.
0 Komentar