Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Transformasi Sikap dan Perilaku Mahasiswa Melalui Kebijakan Pendidikan Antikorupsi di Indonesia

Posted by Admin

Februari 7, 2025

FISIP UNDIP, Semarang (7/2) – Jurnal yang berjudul “Anti-Corruption Education Policy Outputs for Combatting Corruption in Indonesia: Applying the Theory of Planned Behaviour” berfokus pada evaluasi efektivitas kebijakan pendidikan antikorupsi di Indonesia dalam membentuk sikap, norma, dan perilaku mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan penelitian dengan menilai hasil kebijakan pendidikan antikorupsi dengan menggunakan teori perilaku terencana (TPB).

Pendahuluan menyoroti sifat korupsi yang meluas, yang sering disebut sebagai “penyakit birokrasi” yang merusak tata kelola pemerintahan yang baik dan stabilitas sosial. Pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan “trisula” untuk memerangi korupsi, yang meliputi penindakan, pencegahan, dan pendidikan. Komponen pendidikan sangat penting karena bertujuan untuk menciptakan generasi baru Indonesia yang bebas dari korupsi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan mensurvei 125 mahasiswa administrasi publik dari Universitas Brawijaya dan Universitas Diponegoro. Model TPB digunakan untuk menganalisis data, yang mencakup variabel-variabel seperti kontrol perilaku yang dipersepsikan (perceived behavior control/PBC), sikap, norma subyektif (subjective norm/SN), dan niat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBC secara signifikan mempengaruhi perilaku antikorupsi mahasiswa, sedangkan sikap tidak. Selain itu, SN secara positif mempengaruhi niat antikorupsi, dan PBC secara signifikan mempengaruhi niat. Temuan ini menunjukkan bahwa kebijakan pendidikan antikorupsi memiliki tingkat efektivitas yang baik dalam mencapai tujuannya.

Penelitian ini juga membahas konteks yang lebih luas tentang korupsi di Indonesia, dengan mencatat bahwa korupsi merupakan masalah yang signifikan di lembaga pendidikan. Para penulis menekankan pentingnya pendidikan antikorupsi dalam membangun kesadaran diri dan integritas di kalangan siswa. Mereka berpendapat bahwa lembaga pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk kesadaran politik dan mempromosikan nilai-nilai politik yang positif. Penelitian ini menyimpulkan dengan merekomendasikan sosialisasi tentang antikorupsi kepada masyarakat, menerapkan pendidikan ideologi, dan penegakan hukum tentang korupsi untuk meningkatkan keberhasilan kebijakan pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Sumber: Lituhayu, D., Rahman, A. Z., Muluk, M. R. K., & Huda, M. N. (2023). Anti-Corruption Education Policy Outputs for Combatting Corruption in Indonesia: Applying the Theory of Planned Behaviour. Journal of Contemporary Governance and Public Policy4(2), 195-214.

Informasi Penulis:

Mohammad Nurul Huda, S. AP., MPA merupakan salah satu dosen Dosen Administrasi Publik. Sebelum mengajar di Universitas Diponegoro, beliau terlebih dahulu mengenyam Pendidikan Sarjana atau S1 di Universitas Brawijaya kemudian melanjutkan Studi Master atau S2 di Universitas Gajah Mada. Kini, beliau mengajar Program S1 Administrasi Publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro

MORE FROM @FISIP UNDIP

0 Komentar