Semarang (14/11) — Pengelolaan laboratorium yang efektif dan inovatif menjadi fokus utama dalam agenda kunjungan benchmarking yang diadakan pada Rabu, 13 November 2024, di ruang Sidang Senat, Gedung A Lantai 3, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Diponegoro (Undip). Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan dan berbagi pengalaman dalam pengembangan program studi, dengan pengelolaan laboratorium sebagai salah satu poin strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di setiap universitas mitra.
Dalam kunjungan ini, hadir perwakilan dari beberapa universitas mitra, yakni Program Studi Pemikiran Politik Islam (PPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Departemen Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), serta Program Studi Administrasi Publik FISIP, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur. Kunjungan ini disambut langsung oleh Dekan FISIP Undip, Dr. Drs. Teguh Yuwono, M.Pol.Admin., beserta jajaran pimpinan fakultas.
Dalam sambutannya, Dr. Drs. Teguh Yuwono, M.Pol.Admin., menjelaskan visi besar Undip dalam pencapaian peringkat 500 besar dunia sebagai bagian dari strategi pengembangan universitas. “Saat ini, FISIP berada pada peringkat 500 besar dunia pada pemeringkatan QS World University Rankings by Subject 2024,” ungkapnya. Beliau menambahkan, “di Undip banyak skema yang dilakukan. Salah satunya skema WCU (World Class University). Undip menerima dan mengirim mahasiswa ke luar negeri,” sebagai upaya mewujudkan kampus bertaraf internasional. Program-program lainnya yang turut mendukung, seperti joint research dan exchange program, juga menjadi perhatian dalam proses internasionalisasi kampus.
Dr. Teguh juga memperkenalkan beberapa fasilitas baru yang telah disiapkan FISIP Undip, di antaranya co-working space yang tersebar di lingkungan kampus. “Kami terinspirasi dari fasilitas di luar negeri, sehingga mahasiswa dan dosen dapat berkolaborasi dengan lebih efektif di ruang-ruang ini,” ujarnya. Inovasi ini diharapkan dapat mendukung suasana belajar yang interaktif dan nyaman.
Fokus pembahasan dalam kunjungan benchmarking ini meliputi berbagai aspek pengembangan program studi di masing-masing instansi, seperti kurikulum, pengelolaan laboratorium, dan strategi menghasilkan lulusan tepat waktu. Selain itu, capaian peringkat nasional dan internasional, serta bentuk kerja sama akademik seperti program magang, pertukaran dosen, dan mahasiswa turut dibahas secara mendalam. Proses Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), terutama program IISMA yang memungkinkan mahasiswa memperoleh pengalaman belajar di luar negeri, juga menjadi salah satu topik diskusi utama yang menarik minat para peserta.
Kegiatan benchmarking ini diharapkan dapat memperkaya wawasan antar universitas mitra dalam mengelola program studi secara efektif dan berkelanjutan, serta mempererat kerja sama akademik di masa mendatang.
Kontributor:
Nur Inayah
0 Komentar