Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Tim Universitas Diponegoro Rancang Model Penanganan Stunting dengan Kementerian PAN dan RB

Posted by Admin

September 17, 2024

Tim Universitas Diponegoro (Undip), yang dipimpin oleh Amni Zarkasyi Rahman, S.A.P., M.Si, Dosen Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta pakar dalam bidang Governansi Publik, berkolaborasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) untuk merancang model penanganan stunting. Kegiatan ini bertujuan model inovasi pelayanan publik yang holistik dan berbasis ilmiah, yang diharapkan dapat mempercepat penurunan prevalensi stunting di Indonesia. Tim ini juga diperkuat oleh Farid Agushybana, S.KM., DEA., Ph.D., pakar Biostatistik dan Kependudukan, serta M. Indra Hadi Wijaya Karta Wijaya, S.T., MPWK., pakar Perencanaan Wilayah dan Kota, yang memberikan kontribusi keahlian mereka dalam aspek teknis dan strategis untuk memastikan model yang dikembangkan memiliki landasan keilmuan yang kuat dan aplikatif.

Kegiatan ini terbagi dalam beberapa tahapan penting, termasuk kunjungan inovasi, diskusi dengan para inovator, serta sesi berbagi pengetahuan dengan pakar dan ahli terkait. Salah satu poin krusial dalam pengembangan model ini adalah keterlibatan pemerintah daerah bersama-sama dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Kabupaten Tegal dan Kabupaten Banyumas dipilih sebagai role model karena kedua kabupaten ini masuk kedalam Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diselenggarakan setiap tahun oleh KemenPANRB.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Tim Undip juga menyelenggarakan sesi diskusi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait, bertujuan untuk menyesuaikan model penanganan stunting dengan realitas di lapangan, sehingga model tersebut relevan dan dapat diterapkan secara berkelanjutan. Keterlibatan para pakar, inovator, dan pemerintah daerah memperkaya proses penyusunan model ini, memastikan bahwa hasil akhir dapat diterima secara luas dan efektif dalam mengurangi prevalensi stunting di masyarakat.

Melalui sinergi antar stakeholders, diharapkan model penanganan stunting ini dapat menjadi solusi inovatif dan efektif yang berkontribusi pada percepatan pengurangan angka stunting di masa mendatang.

MORE FROM @FISIP UNDIP

0 Komentar