Semarang, 22 Juni 2024 – Dalam upaya menciptakan lingkungan kampus yang lebih suportif dan aman, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (FISIP Undip) menggelar program pelatihan konselor sebaya. Program ini dirancang untuk membekali mahasiswa dan tenaga pendidikan (Tendik) dengan keterampilan yang diperlukan untuk memberikan dukungan awal bagi rekan-rekannya yang mengalami masalah kesehatan mental dan kekerasan seksual.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan, FISIP Undip mengambil langkah proaktif melalui pembentukan konselor sebaya. Konselor sebaya ini diharapkan dapat menjadi pendamping awal yang memahami dan siap membantu korban dalam proses pengaduan ke FISIP Wellness Unit (FWU).

Pelatihan ini dimulai dengan pretest yang bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta tentang materi yang akan disampaikan. Dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai remaja dan permasalahannya, mencakup isu-isu utama yang dihadapi oleh remaja seperti stres akademik, tekanan sosial, dan tantangan kesehatan mental. Selain itu, disampaikan juga penjelasan mendalam mengenai kekerasan dan berbagai jenis kekerasan, termasuk kekerasan fisik, emosional, seksual, dan psikologis, serta dampak yang ditimbulkan pada korban.

Acara ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif yang memungkinkan peserta untuk bertanya, berbagi pengalaman, dan mendalami topik yang telah dibahas. Pelatihan ini melibatkan mahasiswa dan Tendik di lingkungan FISIP Undip sebagai Upaya untuk memastikan adanya dukungan yang merata terhadap civitas academica di FISIP Undip. Peserta diberikan pengetahuan dan keterampilan praktis agar dapat berperan sebagai konselor sebaya yang efektif, siap memberikan dukungan emosional, dan memahami prosedur pengaduan ke FWU.

FISIP Undip terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan program-program yang mendukung kesejahteraan mental dan keselamatan seluruh warganya. Pelatihan konselor sebaya ini adalah bukti nyata dari upaya tersebut, bertujuan untuk menciptakan agen perubahan positif di kampus.