Semarang (11/12) Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) menerima kunjungan akademik dari Departemen Studi Pembangunan, Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kegiatan yang berlangsung di ruang Sidang Senat FISIP Undip tersebut menjadi momentum bagi Departemen Studi Pembangunan, ITS untuk mempelajari lebih jauh mengenai pengelolaan program studi Ilmu Komunikasi FISIP yang menjadi salah satu unggulan UNDIP.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Dr. Teguh Yuwono, M.Pol.Admin, Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan FISIP Undip. Dr. Teguh menyambut sekaligus menyampaikan pencaipaian-pencapaian yang telah didapatkan Departemen Ilmu Komunikasi selama ini. Pukul 10:00 WIB, pertemuan dimulai dengan kehadiran tokoh-tokoh penting, antara lain Ketua Departemen Ilmu Komunikasi, Ketua Program Studi S1 dan S2 Ilmu Komunikasi, serta beberapa dosen yang mewakili Departemen Ilmu Komunikasi UNDIP. Sedangkan, dari pihak Departemen Studi Pembangunan ITS, kehadiran mereka diwakili oleh Hermanto, SS., M.Pd., Aurelius Ratu, SS, M.Hum., dan Banu Prasetyo, S.Fil., M.Phil., yang merupakan para dosen berpengalaman dari institusi tersebut.
Tujuan dari kunjungan akademik ini adalah untuk memperluas pemahaman Departemen Studi Pembangunan ITS terhadap kurikulum Ilmu Komunikasi, serta skema Magang Belajar Kerja Mahasiswa (MBKM) yang diterapkan di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Undip. Selain itu, pertemuan ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi peluang kerja sama antar-kedua institusi pendidikan tinggi ini, sekaligus untuk memahami sejauh mana lulusan dari Program Studi Ilmu Komunikasi Undip dapat diserap di dunia kerja yang semakin kompetitif.
Pertemuan ini diisi dengan pemaparan materi mengenai pengalaman departemen Ilmu Komunikasi FISIP Undip selama berkontribusi dalam dunia pendidikan yang diharapkan dapat memberikan informasi berharga bagi Departemen Studi Pembangunan, ITS untuk kepentingan pengembangan institusi nantinya.
Kepala Program Studi S1 Ilmu Komunikasi, Rouli Manalu, PhD menyampaikan dukungan serta masukan bagi pendirian program Ilmu Komunikasi di ITS, “Tentu dengan resource yang dimiliki ITS, bisa sangat dimanfaatkan untuk memberikan ciri skill khusus yang menjadi penciri atau pembeda dari Komunikasi ITS, misal di kemampuran Data Science, Big Data, in in ikan membantu memberikan insight untuk misal Komunikasi Pemasaran.”. Hal tersebut pun di-amin-kan oleh Kaprodi S2 Ilmu Komunikasi, Dr. Yanuar Luqman, “Apalagi berada di lingkungan Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital, tentu hal sisi Digital atau secara general Teknologi akan sangat bisa menjadi kekuatan Komunikasi ITS. Hal ini kemudian juga dapat mendukung dari sisi akreditasi nantinya.”
Dr. Turnomo Rahardjo, selaku Dosen, dan Pengelola Gugus Penjamin Mutu S2 Ilmu Komunikasi FISIP juga menyampaikan perhatiannya terkait hal ini, “Tentu dari pengalaman kami selama menjadi asesor akreditasi hal yang telah disampaikan para pengelola tadi akan sangat membantu ITS dalam mengelola program yang akan dibangun.”, ujarnya. Dr. Turnomo yang akrab disapa Mas Hardjo (-red) ini merupakan asesor berpengalaman yang telah melakukan penilaian Program Studi Ilmu Komunikasi di berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia. “Dan tentu ciri khusus ini seharusnya sudah dapat dibayangkan dengan mudah, mengingat sumber daya yang dimiliki ITS terkait teknologi sudah sangat mengakar.”
Sementara itu pihak ITS menyampaikan bahwa mereka ingin menjaga sisi ‘Ilmu Sosial’ di program studi yang akan mereka bangun terutama karena berada di kampus yang didominasi program-program SAINTEK. Hal ini pun di clear –kan oleh Kepala Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP UNDIP, “Bukan kemudian kemampuan digital ataupun teknologi ini akan menguasai program studi Komunikasinya, namun ini akan menjadi skill yang menjadi bekal mahasiswa dalam menjalankan ataupun mempraktikan ‘Ilmu Sosial’ yang mereka pelajari.”, ujar Dr. Nurul Hasfi. Lebih lanjut beliau juga menguatkan dengan memeberikan contoh yang relevan dalam perkembangan ilmu sosial khususnya dalam melakukan riset, “Misal Netnografi, ketika mereka tidak hanya mengamati apa yang terjadi di misal media sosial, namun juga bisa misal men-scraping data darisana, dan selanjutnya dianalisa. Jadi memang bukan menggantikan, namun added value, dari kemampuan tersebut.”.
Diskusi pun ditutup dengan campus tour yang dilakukan rombongan didampingi pihak Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP. Salah satu lokasi yang di highlight adalah Laboraturium Multimedia. Dibantu oleh laboran multimedia FISIP, Iqbal Setyaji, S.Tr.Sn, para pengelola departemen menunjukan pengoperasian beberapa fasilitas yang ada di Laboraturium Multimedia tersebut. Salah satu bentuk antusias dari pihak ITS, para delegasi meminta untuk melakukan foto bersama di beberapa set studio yang ada. Melalui pertemuan hari itu, tentu secara umum Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP berharap, tidak hanya sampai level studi banding, namun nantinya akan ada berbagai kerjasama yang dapat dilakukan dengan Ilmu Komunikasi ITS, seperti Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).
0 Komentar