Pada Yudisium kali ini, Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Drs. Teguh Yuwono, M.Pol.Admin, mewakili seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, menyampaikan kita semua harus menghormati para guru dan orang tua karena berkat jasa mereka kita semua bisa sampai di sini dan itu merupakan proses yang luar biasa harus disyukuri. Dalam sambutannya, Beliau juga memberikan pantun.
Kalo ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalo wisudawan sukses menjulang
Kepada ibumu ayahmu dosenmu harus berbakti
Di akhir sambutannya, beliau menyampaikan bahwa, “Ilmu, Almamater akan menjadi bekal yang baik dalam menjajaki karir setelah wisuda, dan dijaga komunikasi dengan sesama almamater, serta berharap semuanya bisa melakukan hidup lebih sukses dan hari ini adalah momentum dan yang sudah bekerja ini adalah momentum untuk bekerja lebih baik.’’
Selanjutnya, Wakil Dekan Sumber Daya, Ika Riswanti Putranti, S.H., M.H., Ph.D, menyampaikan jumlah peserta yang mengikuti upacara yudisium ke-170 sebanyak 173 orang dengan rincian pada program pascasarjana S3 berjumlah 4 wisudawan, program pascasarjana S2 berjumlah 15 wisudawan, dan program sarjana berjumlah 154 wisudawan. Sementara itu, jumlah wisudawan dengan predikat Cumlaude pada program pascasarjana S3 berjumlah 2 orang, program pascasarjana S2 berjumlah 9 orang, dan program sarjana berjumlah 108 orang. Dengan demikian, total jumlah mahasiswa yang lulus dengan predikat Cumlaude sebanyak 119 orang.
Dalam kesempatannya, Anjani Tri Fatharini, S.IP., M.A., Ketua Panitia Yudisium ke-170, menyampaikan bahwa acara Yudisium kali ini telah dirancang secara sakral, namun tetap memberikan kesan bagi para para wisudawan. Hal ini dikarenakan adanya hiburan yang telah disiapkan oleh panitia.
“Momen bahagia ini menjadi gerbang awal para wisudawan sebelum berkontribusi bagi negeri,” ungkap Anjani.
Lebih lanjut, Gilda Maulina, S.AB, M.AB, selaku Pendamping Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Tatra menjelaskan bahwa tarian tradisional telah menjadi rutinitas untuk ditampilkan dalam wisuda sebagai bentuk apresiasi serta dukungan pelestarian budaya Indonesia. Gilda juga menambahkan bahwa ini merupakan kali pertama tim Tatra FISIP UNDIP menampilkan tarian yang berbeda dari Upacara Yudisium sebelumnya. Pada Upcara Yudisium kali ini, mereka membawakan Tari Geol Denok.
Tari Geol Denok adalah karya tari yang diciptakan oleh seorang koreografer bernama Rimasari Paramesti Putri. Tarian ini menceritakan tentang wanita muda atau remaja atau anak di kota Semarang. Di sisi lain, tarian ini mencerminkan kelincahan para wanita atau denok yang sedang beranjak dewasa
Selain Tari Geol Denok, Upacara Yudisum kali ini juga menampilkan berbagai penampilan dari PSM FISIP Undip yang menyanyikan salah satu lagu berjudul rungkad, dan UPK Sakutala FISIP Undip yang membawakan dua lagu yang berjudul ‘’Ayah’’ dan ‘’Pasti Bisa”. Selanjutnya, upacara Yudisium ke-170 FISIP Undip diakhiri dengan sesi foto bersama dengan masing masing program studi.
0 Komentar