Semarang (18/10) – Magister Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universtias Diponegoro baru saja menggelar kegiatan Kuliah Umum dengan tema Kebijakan Pariwisata yang Agile dan Inovatif dalam memenangkan persaingan di Era VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, and Ambigious. Kegiatan yang berlangsung pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 tersebut dilaksanakan melalui Zoom meeting dan dihadiri oleh Ketua Departemen Administrasi Publik, Dr.A.P. Dra. Tri Yuniningsih, M.Si, Ketua Program Studi Magister Administrasi Publik, Dr. Augustin Rina Herawati, M.Si serta mahasiswa S2 Administrasi Publik FISIP Undip. Kuliah Umum MAP kali ini turut mengundang PLT Wali Kota Semarang, Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA., MBA.
Dalam sambutannya, Kaprodi MAP FISIP Undip menyampaikan bahwa era VUCA merupakan suatu kondisi yang cepat berubah, tidak pasti, sulit diprediksi, kompleks dan menyebabkan kebingungan yang disebabkan oleh adanya transformasi digital. Sementara itu, perkembangan pariwisata membutuhkan kebijakan pembangunan yang strategis, inovatif, fleksibel, adaptif, dan tanggap dalam menyesuaikan perubahan sehingga mampu menangani permasalah dalam kondisi yang berbeda-beda. Dosen yang akrab disapa Ibu Rina tersebut juga menjelaskan bahwa kuliah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu tentang kebijakan pariwisata.
Selanjutnya, PLT Wali Kota Semarang menyampaikan dalam materinya bahwa saat ini Semarang menjadi Kota tujuan favorit dibanding dahulu yang menjadi Kota transit. Hal ini merupakan transformasi dari kota agraris menjadi kota industry. Kemudian, Semarang berubah lagi menjadi Kota perdagangan dan jasa yang memiliki tagline kota perdagangan dan jasa yang hebat dengan fokusnya pada pariwisata. Transformasi inilah yang menjadikan kota Semarang sebagai top destinasi wisata di Jawa Tengah dan nasional.
Rita juga menyampaikan dalam materinya 3 hal yang dilakukan Pemkot Semarang untuk menaikkan kegiatan pariwisata diantara yaitu adaptasi, inovasi, dan kolaborasi. Mengenai target percepatan kondisi pariwisata kususnya di Semarang, kunjungan parisiwasata di Semarang paling banyak (tertinggi di Indonesia) menggungguli Dieng dan Borobudur pada tahun 2021. Menurutnya, destinasi yang paling banyak di kunjungi di Semarang adalah di Kota Lama. Di tahun 2022, Pemkot Semarang tengah menggerakan lebih sektor pariwisata.
“Tahun ini sudah ada banyak kegiatan yang menarik wisatawan berkunjung ke Semarang. Diantaranya, Festival Kota Lama, rangkaian spekta batik pameran (hari batik), akhir Oktober akan ada Heritage Run dan festival bunga yg diikuti 23 stakeholder, serta kegiatan festival inklusi yang bekerja sama dengan Unesco dalam rangka hari disabilitas internasional.”
Sedangkan, Sandiaga Uno dalam presentasinya menyampaikan bahwa paradigma baru dalam berwisata berubah setelah pandemi. Beliau berpessan bahwa kita harus mengerti jika permintaan berubah, local before global harus kita kuatkan, dan touchless services, creatify dan sustainability harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan kita. Saat ini, dirinya tengah mendorong inovasi, adaptasi, kolaborasi dalam transformasi di sektor pariwisata.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut juga menjelaskan bahwa dalam 18 bulan terakhir, indeks pembangunan pariwisata Indonesia naik delapan peringkat lebih baik dibanding Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Hal ini karena Indonesia memiliki destinasi wisata alam, budaya, dan kebijakan yang prioritas, serta pendekatan pariwisata yang bersifat inlusif. Selain itu, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia terus mengalami peningkatan dan diprediksi akan terus meningkat seiring terkendalinya Pandemi dan kebijakan perbatasan yang lebih terbuka. Saat ini, Kemenparekraf memiliki program 3G yaitu Gerak Cepat, Gerak bersama, dan Garap semua lapangan usaha.
0 Komentar