Departemen Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universtias Diponegoro telah menyelenggarakan Kuliah Dosen Tamu dengan tema Policies Evaluation on Food Secutiry and Tourism in the Covid-19 Pandemic Era in Thailand, Indonesia, and Cambodia. Kuliah Dosen Tamu kali ini menghadirkan beberapa narasumber sekaligus, yaitu Dr Sunee Hongwiset (Dosen Bhurapa University, Thailand), Prof Dr Tuomo Rautakivi (Dosen Royal University of Pnom Penh, Vietnam), dan Dr Slamet Rosyadi, M.Si (Dosen Universitas Jendral Sudirman, Indonesia).
Dalam materinya, Dr Sunee menyampaikan ada empat fase pengembangan pariwisata di Thailand. Pertama, menarik minat generasi Z,Y,X. Selanjutnya, Membangun generasi rambut perak yang telah divaksinasi. Ketiga, membuat target perjalanan antar daerah saat pandemic. Keempat, menjalin kerjasama dengan provinsi dan kabupaten.
Sedangkan, Prof Dr Tuorno menjelaskan pentingnya sector pariwisata sebagai sumber investasi tahunan. Sektor ini sangat berpengaruh pada negara saat terjadi inflasi, terutama saat pandemic. Tuorno juga menyampaikan bahwa jumlah wisatawan mancanegara di Kamboja menurun sebanyak 62,8 persen. Dalam hal ini, strategi pariwisata yang diterapkan pemerintah Kamboja adalah dengan memasukkan unsur cagar budaya, ekowisata, ciri khas Kamboja, dan teluk Kamboja.
Selain itu, Pandemi Covid-19 juga mempengaruhi sector pariwisata di Indonesia. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Dr Slamet Rosyadi, M.Si., bahwa pemberlakuan pembatasan social selama pandemic Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap pariwisata Indonesia. Namun, Beliau juga menegaskan bahwa pandemic covid-19 juga memiliki dampak positif karena dapat meningkatkan kreativitas masyarakat.
0 Komentar