Bedah Skripsi dan Karya Bidang Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Posted by Admin

Mei 11, 2022

Sumber : Salsabila Febryanti 

Semarang – Sabtu, 23 April 2022 telah diadakan acara bedah skripsi dan karya bidang oleh Program Studi Ilmu Komunikasi. Acara ini dibuka oleh Nesya Alyalina Dita selaku MC, dilanjutkan dengan sambutan dari S. Rouli Manalu Ph.D selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komunikasi. 

Bedah skripsi dan karya bidang merupakan salah satu program kerja tahunan riset dan prestatif HMPS Ilmu Komunikasi Undip. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para mahasiswa semester akhir dalam mendapatkan informasi dan gambaran yang lebih luas mengenai penyusunan tugas akhir, baik skripsi ataupun karya bidang.

Pasal 37 Peraturan Akademik Universitas Diponegoro menyebutkan bahwa tugas akhir atau skripsi dapat dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan mata kuliah paling sedikit 120 SKS. Namun, ujian skripsi dapat dilakukan ketika 10 mata kuliah prodi, 10 Mata Kuliah Peminatan Mahasiswa (MKPM), dan 10 mata kuliah terbuka sudah diselesaikan, sehingga total mata kuliah yang harus diselesaikan adalah 145 SKS.

Terdapat dua bentuk tugas akhir, yaitu skripsi dan karya bidang. Skripsi merupakan penelitian individu yang dibimbing oleh 2 dosen pembimbing. Sedangkan karya bidang adalah proyek komunikasi yang menghasilkan produk untuk digunakan oleh industri dengan dibimbing oleh 2 dosen pembimbing dari departemen dan pembimbing dari perusahaan. 

Dalam pembagian dosen pembimbing, mahasiswa mengajukan 3 alternatif nama dosen pembimbing terlebih dahulu. Mahasiswa akan mendapatkan dosen pilihan pertama apabila kuota bimbingan dosen pertama belum penuh atau dosen pilihan pertama memang memilih mahasiswa tersebut. Apabila mahasiswa tidak mendapat dosen pilihan pertama, maka dapat memilih dosen kedua atau ketiga dengan menyesuaikan topik penelitian.

Prosedur pelaksanaan tugas akhir skripsi meliputi:

  • Mahasiswa mengajukan 1 nama dosen pembimbing pada akhir semester 6. Disarankan memasukkan skripsi ke dalam IRS jika penyusunan proposal telah selesai.
  • Kaprodi memilih dosen pembimbing dengan memerhatikan peminatan dan beban kerja. Mahasiswa memulai bimbingan penyusunan proposal dalam 1 semester.
  • Dosen pembimbing memutuskan apakah proposal sudah layak untuk diujikan.
  • Kaprodi memilih 2 penguji proposal, di mana penguji 1 akan menjadi dosbing dan penguji 2 menjadi dosen penguji.
  • Mahasiswa bersama 2 dosbing melakukan penyusunan tugas akhir.
  • Sidang penyusunan tugas akhir menentukan kelulusan mahasiswa.

Sementara itu, prosedur pelaksanaan tugas akhir karya bidang tidak terlalu berbeda dengan skripsi, tetapi terdapat satu persyaratan khusus untuk menjustifikasi karya apa yang dapat diusulkan, yaitu proyek yang diusulkan harus memiliki klien yang berkomitmen akan menggunakan output dari proyek. Persyaratan dan kelayakan suatu mitra didiskusikan dengan dosen pembimbing terlebih dahulu.

Hal tersebut dikarenakan terdapat legal formal berupa dokumen bersama yang harus ditandatangani oleh universitas dan mitra perusahaan. Apabila mitra sudah setuju dengan proyek tersebut, kelayakan proyek tetap harus didiskusikan oleh dosen pembimbing. Sama seperti skripsi, akan ada dosen penguji yang menilai proyek karya bidang.

Dalam penulisan proposal, skripsi dan karya bidang memiliki isi yang sama, tetapi dalam karya bidang harus ada pembagian tugas yang dikerjakan oleh setiap member dalam melakukan projek.

“Dalam proposal karya bidang isinya sama, tetapi sudah harus jelas apa saja tugas yang dikerjakan oleh setiap member dalam proposal tersebut. Isi konten proposalnya sama hanya saja harus diindikasikan tanggung jawab setiap member. Di laporan akhir baru berbeda karena tugas dan aktivitas yang dilakukan selama proyek berbeda,” ungkap Kaprodi S1 Ilmu Komunikasi, S. Rouli Manalu Ph.D.

Komparasi kelebihan dan kekurangan antara skripsi dan karya bidang dapat disesuaikan dengan individu masing-masing. Kelebihan skripsi adalah pengerjaan individual, sehingga mahasiswa dapat mengatur pace-nya. Sedangkan kelebihan karya bidang adalah proyek yang dilakukan akan memudahkan mahasiswa untuk diterima dalam industri karena memiliki portofolio. 

Penulis: Kumala Puspa Ningrum

Reporter: Salsabila Febryanti

Editor: Langgeng Irma Salugiasih

Sumber : komunikasi.fisip.undip.ac.id

MORE FROM @FISIP UNDIP

0 Komentar