NUDC x KDMI, Ajang Mahasiswa Tunjukkan Aktualisasi Diri

Posted by Admin

April 19, 2022

(Sumber : Avicenna, peserta NUDC)

Semarang –  Perhelatan seleksi debat tingkat universitas, yakni Interfact NUDC dan KDMI pada Universitas Diponegoro telah terselenggarakan pada 19 Maret 2021 hingga 27 Maret 2022. Program Studi Ilmu Komunikasi mengirimkan mahasiswanya untuk menjadi delegasi NUDC FISIP yaitu Avicennia Marina Alfatimi (2021), serta delegasi KDMI FISIP yaitu Dhea Demisa Br Ginting (2020) dan Aisya Aulia Sudrajat (2021).

National University Debating Championship atau NUDC ialah kegiatan perlombaan debat antar universitas yang berskala nasional. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak tahun 2008. Setiap tahunnya, delegasi yang lolos dalam seleksi antar universitas di Indonesia, NUDC akan mengirimkan menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang World Universities Debating Championship atau WUDC.

Sementara itu, tidak berbeda jauh dengan NUDC, KDMI atau Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia juga merupakan kegiatan aktualisasi diri bagi mahasiswa melalui kegiatan perlombaan debat. Namun, perbedaannya ialah NUDC dikemas menggunakan bahasa Inggris sedangkan KDMI dikemas menggunakan bahasa Indonesia.

Metode yang digunakan dalam NUDC dan KDMI pun masih sama, yakni menggunakan British Parliamentary. Saat kegiatan penyeleksian berlangsung, cakupan pembahasan meliputi berbagai bidang ilmu, tidak hanya sebatas debat ilmiah. Kompetisi debat kali ini berfokus pada pengolahan data dan argumentasi dari mosi yang akan diberikan, dengan tetap menggunakan argumentasi impromptu.

Adanya pengiriman delegasi bertujuan untuk mewakili Universitas Diponegoro dalam tingkat nasional nantinya. Namun sebelum itu, terdapat tahap yang harus dipahami terlebih dahulu. Setiap fakultas harus mempersiapkan delegasi terbaiknya sejumlah tiga tim, yang terdiri dari enam orang (Tim A, B, dan C) dengan melalui beberapa tahap penyeleksian.

Rangkaian penyeleksian tersebut antara lain akan diadakan seleksi internal fakultas guna membentuk tim terlebih dahulu. Setelah tim antar fakultas terbentuk, akan masuk ke tahap breaking tim yang nantinya semua fakultas di Universitas Diponegoro akan diseleksi secara bersamaan. Kemudian tim yang lolos akan melanjutkan ke quarter final, semifinal, hingga final. Setelah itu, nantinya tim yang terpilih akan berkompetisi mewakili Universitas Diponegoro di tingkat nasional.

Lebih lanjut, Dhea mengungkapkan bahwa setelah melewati seleksi, terdapat 2 tim delegasi KDMI FISIP yang berhasil lolos ke babak selanjutnya untuk berkompetisi tingkat fakultas. Sedangkan satu tim yang lain harus berhenti sampai ke kuartal final. Tidak hanya itu, FISIP juga mengirimkan dua tim delegasi NUDC, yang mana tim pertama hanya sampai pada semifinal dan tim kedua sampai pada tahap final.

Berbekal dari bergabung dengan UKM Undip Debating Forummengantarkan Avis menjadi salah satu delegasi yang lolos mewakili program studi Ilmu Komunikasi dalam ajang Interfact NUDC FISIP. Selain itu, latihan intensif juga diberikan ketika sudah menjadi delegasi NUDC FISIP.

“Setelah menjadi delegasi NUDC FISIP, kita latihan selama seminggu intensif dengan delegasi NUDC FISIP tahun lalu, seperti Kak Kevin, Kak Revan, Kak Mairel, dan kakak senior debat yang lain,” ungkap Avis.

Biasanya, latihan terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi matering dan sesi sparing dengan fakultas lain atau disebut dengan swing tim. Latihan ini sangat membantu bagi para delegasi, karena dari fakultas dan BEM FISIP involve pada saat seleksi, setelah itu tidak dilakukan koordinasi lanjutan untuk latihan dan sebagainya. Dengan demikian, keberadaan mentor dari para senior sangat memberikan insight kepada para delegasi.

Berkas yang perlu disiapkan bagi mahasiswa yang berminat untuk mengikuti seleksi pendelegasian NUDC x KDMI internal fakultas ialah KTM dan CV. Sesi pertama perdebatan akan membahas bagaimana kalian memahami metode yang digunakan dalam berdebat. Karena, metode yang digunakan tahun ini berbeda dengan metode yang digunakan tahun lalu.

Bagi Dhea, harapan yang ingin dicapai setelah menjadi delegasi KDMI FISIP tentunya bisa membawa dan mengharumkan nama FISIP di tingkat universitas. Secara personal, tidak ada sedikitpun rasa penyesalan untuk bergabung dengan tim debat. Meskipun berat untuk bisa belajar dari awal, namun ia sangat bersyukur karena menjadikan dirinya mampu berpikir lebih kritis, menambah wawasan pengetahuan hingga menambah relasi bersama orang-orang hebat di sekelilingnya. Bisa menjadi delegasi dalam KDMI FISIP merupakan salah satu kebanggaan program studi Ilmu Komunikasi.

“Keep learning, Up to date, and don’t forget to pray,” pungkas Dhea.

 

Penulis: Risa Nurhaliza

Reporter: Alivia Nuriyani Syiva / Salsabila Febriyanti

Editor: Langgeng Irma Salugiasih

Sumber : komunikasi.fisip.undip.ac.id

MORE FROM @FISIP UNDIP

0 Komentar