Dokumentasi Sosialisasi PKM 2022 (Sumber: Helga Andrea Oktavia)
Semarang- Sabtu, 12 Maret 2022 telah diadakan sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) oleh Program Studi Ilmu Komunikasi. Acara ini berlangsung dengan dihadiri seluruh peserta PKM dari jurusan Ilmu Komunikasi, dan dimoderatori oleh S. Rouli Manalu Ph.D selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komunikasi, serta dihadiri oleh Shoimatul Fitria SE MM, asisten ahli Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) sebagai pembicara.
Sosialisasi Informasi dan Pelatihan Penulisan Proposal PKM ini diadakan dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai informasi seputar PKM. Dengan menghadirkan pembicara yang sudah berpengalaman sebagai pembimbing PKM, mahasiswa juga diberi informasi mengenai cara penulisan proposal yang baik dan benar agar lolos seleksi pendanaan.
“Sosialisasi PKM diharapkan bisa menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mempertajam materi yang sudah didapatkan. Di sini, mahasiswa akan mendapatkan informasi mengenai cara agar lolos seleksi pendanaan, cara membuat proposal yang efektif, dan yang lainnya,” ungkap Kaprodi S1 Ilmu Komunikasi, S. Rouli Manalu Ph.D.
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan sebuah forum yang dibentuk oleh Direktorat Kemahasiswaan dan Studi di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). PKM diadakan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan ide atau inovasinya sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Pelaksanaan PKM 2022 akan diadakan secara offline, sehingga harus menaati protokol kesehatan (prokes) dengan ketat, dan berbasis IT. Hal ini berarti bahwa semua mekanisme pelaksanaan yang dibahas dalam BAB 3 proposal harus dilakukan dengan mengikuti prokes.
PKM tahun 2022 memiliki beberapa pembaruan pada nama bidang penelitian, di antaranya:
- PKM-Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK) menjadi PKM Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK)
- PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT) menjadi PKM Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT).
Berikut merupakan bidang penelitian PKM 2022:
- PKM-Riset Eksakta (PKM-RE)
- PKM-Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH)
- PKM-Kewirausahaan (PKM-K)
- PKM-Pengabdian Masyarakat (PKM-PM)
- PKM-Penerapan Iptek (PKM-PI)
- PKM-Karya Cipta (PKM-KC)
- PKM-Karya Inovatif (PKM-KI)
- PKM-Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK)
- PKM-Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT)
- PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI).
Dalam penulisan proposal, digunakan font Times New Roman ukuran 12, spasi 1,5 dengan perataan tulisan kanan-kiri, serta menggunakan kertas A4 dengan margin kiri 4 cm, kanan, atas, dan bawah 3 cm. Dalam penilaian tingkat nasional, peraturan sangatlah ketat, meskipun tema bagus, jika penulisan salah maka akan langsung tidak lolos. Berbeda dengan tingkat universitas, meskipun penulisan salah, jika ide atau tema bagus, maka akan diberi kesempatan untuk memperbaiki.
Dalam pembuatan proposal, kebanyakan mahasiswa masih salah kaprah, di mana mereka membuat proposal seperti laporan skripsi. Padahal, dalam PKM, mahasiswa harus mengangkat tema yang up to date. Tema PKM harus merupakan persoalan nasional atau daerah yang berbasis SDGs, tidak hanya menyasar pada perusahaan saja.
Di akhir sosialisasi, ditekankan bahwa mahasiswa harus memperhatikan kembali penulisan yang telah dibuat. Setiap klaim harus ada referensinnya, paling tidak 5-10 artikel ilmiah yang tidak lebih dari 5 tahun dan memiliki keterbukaan. Bagaimanapun, PKM merupakan kesempatan untuk mengolah ide dan sebagai proses belajar. Jika kita menghindari proses belajar, maka kita tidak akan pernah belajar.
Penulis: Kumala Puspa Ningrum
Reporter: Helga Andrea Oktavia
Editor: Langgeng Irma Salugiasih
0 Komentar