Dokumentasi kegiatan RUBIK 2021 di Desa Ngadikerso, 09/10/2021.
(Foto: Andini).
Semarang—Departemen Pengabdian Masyarakat (Dimas) Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (HMPS Ilkom) Universitas Diponegoro sukses menyelenggarakan program kerja Ruang Berbagi Ilmu Komunikasi (RUBIK) berupa sosialisasi bertema “Digitalisasi Marketing” di Desa Ngadikerso, Ambarawa pada 9 Oktober 2021. Sosialisasi ini merupakan program kolaborasi dengan Tim Wiradesa FISIP Undip.
Kepala Departemen Dimas HMPS Ilkom sekaligus mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2019 yaitu Michael Lucky Ananda mengaku persiapan program sosialisasi ini dibantu oleh Tim Wiradesa FISIP Undip yang melibatkan perangkat desa dan pemimpin kelompok tani di Desa Ngadikerso. Pernyataan Michael ini didukung oleh Ketua Pelaksana RUBIK 2021, Akmal Muzakki, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2020.
“Persiapan kita sendiri bolak-balik ke desa empat sampai lima kali. Kita berbincang dengan kepala dusunnya dan ketua kelompok taninya, serta konsul bagaimana cara menyampaikan materi ke ibu-ibu kelompok taninya karena tema kita mengenai ‘Digitalisasi Marketing’ ini perlu disesuaikan dengan keadaan desa yang masih sulit untuk mengakses internet,” tambah Akmal.
Selain sulitnya akses internet, kendala lain yang dialami saat pelaksanaan program ini adalah jarak dan kesiapan lokasinya. Berdasarkan pernyataan Michael, pada hari-H lokasi yang sudah ditentukan untuk menyelenggarakan sosialisasi ini dipakai untuk mengadakan posyandu sehingga mau tidak mau acara RUBIK 2021 diundur pelaksanaannya hingga siang hari.
“Selain itu, susahnya lagi ya kalau online tidak ada RKAT, jadi ada iuran sendiri dari DIMAS untuk membayar semua keperluan selama RUBIK,” ujar Michael.
Sosialisasi dilakukan dengan memaparkan materi sederhana di hadapan para petani di Desa Ngadikerso yang berdagang opak dan makanan-makanan ringan. Materi disampaikan langsung oleh anggota Dimas yang mendapat respons positif di mana banyak warga yang antusias mendengarkan materi dan tidak sungkan bertanya karena materi ini belum pernah mereka dapatkan sebelumnya.
Meski acara berjalan sukses dan mendapat respons positif, Akmal mengaku bahwa ia merasa ada yang kurang dari RUBIK tahun ini. Menurutnya, acara tahun ini sangat tersegmentasi karena tema yang didapat dari Tim Wiradesa FISIP terlalu spesifik. Sedangkan, pada tahun-tahun sebelumnya acara RUBIK lebih beragam, salah satunya mengajar anak-anak.
Kendati demikian, Akmal berharap RUBIK ke depannya bisa terus bersinergi dalam berbagai aspek, tidak terbatas pada kegiatan sosialisasi suatu materi semata, tetapi juga bentuk aksi-aksi lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat desa. Michael pun sependapat, ia berharap ke depannya pelaksanaan program RUBIK bisa lebih baik dan berbagi di lebih banyak tempat serta lebih banyak orang.
“Pengabdian kan memang tujuannya agar kita bisa membantu masyarakat, kita punya ilmu dan pengalaman dari prodi Ilmu Komunikasi ya kenapa kita enggak sharing ke orang lain yang mungkin juga membutuhkan ilmu kita,” tutup Michael.
Reporter: Febronia Jessica/’Kartika Conny
Penulis: Dinda Khansa Berlian
Editor: Annisa Qonita Andini
0 Komentar