Phalosa.idn, Studi Independen Dengan Sasaran Generasi Muda Dan Pelaku Ekonomi Lokal

Posted by En_Admin

September 7, 2021

Poster kegiatan Phalosa.idn (sumber : Instagram)

Semarang – Salah satu program Kampus Merdeka, yakni Studi Independen Bersertifikat telah mulai dilaksanakan sejak 10 Juni 2021.  Studi Independen merupakan program yang bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas dengan tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan. Mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia dapat mengikuti program ini.

Dari Program Studi Ilmu Komunikasi Undip, terdapat satu tim yang berpartisipasi dalam program tersebut. Tyara Marshanda Putri, Alifia Putri Nabila, Noelia Yusminanda, dan Fikrii Nur Fauzi memanfaatkan kesempatan ini dengan merealisasikan Phalosa.idn, yang merupakan nama tim yang mengusulkan proposal proyek Studi Independen dengan judul Pengembangan Kreativitas Pemuda Sukseskan SDG’s 2030. Tyara menyatakan bahwa Phalosa sendiri memiliki arti “cahaya” yang diharapkan dapat menjadi penerang bagi generasi muda dan pelaku ekonomi lokal.

“Menurut data dari Badan Pusat Statistik Indonesia, sebanyak 6,32 juta jiwa di Indonesia pengangguran,” ungkap Alifia. 

“Kami melihat dari hal tersebut ada potensi untuk membuat suatu kegiatan sehingga memberikan impact bagi masyarakat Indonesia, setidaknya gerakan yang kami buat dapat bermanfaat bagi anak muda untuk bisa memulai bisnis mereka di usia muda,” lanjutnya.

Selengkapnya, Phalosa.idn bertujuan memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat Indonesia mengenai dunia bisnis atau bagaimana memulai bisnis, serta menjadi stimulus kepada masyarakat untuk berani melangkah menjadi entrepreneur di usia muda, sekaligus menepis mindset bahwa bisnis itu sulit. 

Phalosa.idn juga menggandeng salah satu UMKM lokal dengan produk Aksesoris Etnik Semarang dengan pemiliknya yang merupakan mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis FISIP Undip, Hasna Humaira.

“Kita akan fokus untuk branding UMKM ini, kita juga akan memberikan materi tentang business development, juga akan mengadakan coaching class khusus anak-anak usia SMP-SMA, workshop yang terbuka secara umum dan UMKM yang kita ikut sertakan itu adalah Aksesoris Etnik Semarang untuk menambah pengetahuan,” ujar Tyara.

Kegiatan yang diadakan Phalosa.idn, yaitu coaching class, bagi anak berusia di bawah 17 tahun dengan pembicara Hasna Humaira sebagai founder aksesoris etnik Semarang. Pada coaching class tersebut, akan diberikan pemaparan materi dasar berbisnis di usia muda dan pemberian logbook digital untuk diisi oleh peserta mengenai rencana di masa depan. Lalu, terdapat workshop yang terbagi menjadi dua sesi dengan target peserta dewasa (di atas 17 tahun) mengenai dasar-dasar berbisnis dan marketing. Phalosa.idn sendiri mengenalkan kegiatannya melalui platform media sosial Instagram, yaitu @phalosaidn.

Dari berbagai manfaat dan dampak dari Phalosa.idn, kegiatan Studi Independen ini juga tidak terlepas dari peran dari pihak Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Undip

“Ada peran, tentunya karena dibiayai oleh Ilmu Komunikasi, kegiatan ini harus jelas dan tujuan harus dijelaskan dengan terperinci. Mbak Uli memberikan insight baru sehingga kegiatan dapat cukup berdampak, Mbak Amida, Mas Johan turut memberikan masukan,” jelas Alifia.

Phalosa.idn pun diharapkan dapat menjaring masyarakat lebih luas lagi sehingga masyarakat terutama generasi muda di era society 4.0 dapat memanfaatkan potensi dalam diri dan memanfaatkan segala peluang untuk berbisnis. Selain itu, dengan adanya acara workshop dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai UMKM tersebut. 

“Nanti kita akan mengadakan lomba design thinking sebagai output kita dan ini memang permintaan dari owner Aksesoris Etnik Semarang untuk membangun inovasi dari bisnis UMKM-nya,” tutup Tyara.

Reporter : Salsabila Febryanti

Penulis   : Febronia Jessica Inez Indriani

Editor: Annisa Qonita Andini

 

Sumber: komunikasi.fisip.undip.ac.id

MORE FROM @FISIP UNDIP

0 Komentar