Tema: Pola Konsumsi dan Produksi yang berkelanjutan di masa Pandemi Covid-19
Ditengah pandemic COVID-19, Kantor Pemeringkatan Universitas Diponegoro kembali menggelar Webinar SDGs seri 3 dengan mengangkat tema “Pola Konsumsi dan Produksi yang berkelanjutan di masa Pandemi Covid-19” pada Kamis, 28 Mei 2020 jam 10.00-13.00 WIB melalui aplikasi Zoom dan Live Youtube. WEBINAR ini merupakan seminar ilmiah yang menghadirkan pembicara dengan kepakaran masing-masing guna membahas dan memberikan pemikiran dan solusi implementasi Sustainable Development Goals. Hadir sebagai Pembicara yakni Ir. Noer Adi Wardojo, M.Sc. Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK); Ir. Rachmat Taufik Garsadi, M.Si, Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat yang mewakili Gubernur Jawa Barat; Prof. Ir. M. Agung Wibowo, MM, MSc, PhD., Dekan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro; Dr. Timothius Lesmana Wanadjaya, Direktur Indonesia Cleaner Production Center (ICPC); Dr. Mulyoto Pangestu, PhD., Monash University, Australia.
Di dalam pengantar, Kepala Kantor Pemeringkatan Universitas Diponegoro Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, ST., MSi. menyampaikan bahwa Webinar seri 3 ini merupakan kelanjutan dari serangkaian webinar yang dilakukan Universitas Diponegoro dalam rangka terus berperan aktif untuk melaksanakan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), yang merupakan sebuah agenda pembangunan global yang terdiri dari 17 Tujuan (Goals). Acara dibuka oleh Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH.,M.Hum. dan moderator Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA selaku Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) Undip. Dalam sambutannya Rektor Universitas Diponegoro menyampaikan bahwa pembahasan topik SDGs dalam masa pandemi Covid 19 ini sangat bermanfaat untuk menghasilkan solusi solusi yang nyata bagi perbaikan dan pemulihan kondisi Indonesia di berbagai sektor. Beliau juga mengharapkan Webinar SDGs ini akan menghasilkan panduan panduan yang dapat dijadikan acuan demi perbaikan Indonesia dimasa mendatang.
Bapak Noer Adi Wardojo menyampaikan roadmap pentahapan intervensi Sustainable Consumption and Production diberbagai sektor dalam upaya mencapai tujuan SDGs 12. Tahapan kedua yang berakhir di 2019 telah menghasilkan beberapa capaian antara lain perubahan sistemik pada pemerintahan seperti eco-office dan green public procurement.; perubahan proses bisnis seperti sustainable resource efficient dan cleaner production serta menetapkan standar pelayanan masyarakat di pos-pos fasilitas publik. Beliau mengajak seluruh elemen terutama Universitas untuk bersama sama mengupayakan implementasi SDGs 12 secara menyeluruh dan terintegrasi. Sementara itu, Materi dari Gubernur Jawa Barat, yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Biro Perekonomian Daerah Provinsi Jawa Barat, Bapak Ir. Rachmat Taufik Garsandi, MSi. memaparkan mengenai kondisi terkini pola konsumsi dan produksi masyarakat Jawa Barat sebelum dan dimasa Pandemi Covid 19. Beliau juga memberikan penekanan pada pentingnya kebijakan pemerintah daerah dalam upaya menerapkan pola konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Contoh nyata yang telah diterapkan di Jawa Tengah adalah penerbitan kebijakan pola tanam daerah irigasi yang merupakan upaya mempertahankan produksi padi dan palawija secara optimal, memutus siklus hama dan menurunkan keasaman tanah serta pemeliharaan jaringan irigasi.
Dekan Fakultas Teknik, Prof. Agung Wibowo, menyampaikan analisa adanya perubahan terhadap pola konsumsi dan produksi di masyarakat akibat pandemi Covid 19 yang beberapa di antaranya mengarah pada pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Selain itu, beliau juga menyampaikan konsep New Normal Life yang akan berlangsung selama dan dimungkinkan berlanjut setelah Pandemi Covid 19 yang berbasis pada pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
Tidak kalah menarik, Dr. Timotheus Lesmana selaku Direktur Eksekutif Pusat Produksi Bersih Nasional menyampaikan konsep Resource Efficiency and Cleaner Production (RECP) sebagai Perangkat Perubahan bagi Dunia Bisnis Menuju Pola Konsumsi dan Produksi yang Berkelanjutan. Implementasi RECP akan dapat meningkatkan efisiensi sumber daya; mengurangi jejak kaki lingkungan, meningkatkan citra perusahaan, peningkatan kesadaran, lingkungan kerja & K3, pemahaman yang lebih baik tentang proses dan limbah, peningkatan kapasitas untuk mengelola dan meminimalkan konsumsi sumber, daya, pemborosan, dan polusi. Beliau juga membuka peluang kerjasama bagi para akademisi dalam pembentukan student chapter, applied research, pengembangan modul pelatihan berbasis kompetensi; serta kalangan bisnis untuk menjalin kemitraan strategis, pendampingan teknis, membuka akses untuk sustainable finance dalam upaya implementasi SDGs 12.
Pembicara terakhir, Dr. Mulyoto Pangestu dari Monash University memaparkan pola konsumsi dan produksi protein hewani asal ternak yang berkelanjutan di masa pandemic Covid-19. Beliau juga menyampaikan contoh penerapan produksi yang berkelanjutan dalam bidang peternakan.
Diskusi pada webinar ini sangat interaktif dan banyak sekali pertanyaan yang diajukan oleh peserta yang mengikuti lewat live zoom sekitar 1.000 orang maupun melalui live YouTube (1.156 orang). Menurut laporan yang disampaikan oleh Kepala Kantor Pemeringkatan Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, ST., MSi., bahwa jumlah peserta yang mengikuti Webinar kali ini meningkat cukup signifikan dari webinar seri sebelumnya, yaitu diikuti oleh 2.156 orang, dimana sebanyak 529 orang dari instansi pemerintah/BUMN, 114 orang dari instansi swasta, 19 orang dari lembaga LSM, 1.396 orang dari Perguruan Tinggi dan 35 orang dari Sekolah (SMA, SMP, Sederajat) yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia dan beberapa negara seperti Malaysia, Jepang, Australia, Thailand, Turkey, dan USA.
sumber : https://www.undip.ac.id
0 Komentar