40.000 Mahasiswa Akan Melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik Kewirausahaan

Posted by FISIP

Juni 11, 2019

Sebanyak 40.000 mahasiswa dari sepuluh universitas akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kewirausahaan mulai dari tahun 2019 sampai 2021. Sepuluh universitas tersebut tergabung dalam Konsorsium KKN Kewirausahaan yang telah menandatangani nota kesepahaman dengan USAID Mitra Kunci Initiative pada tanggal 10 Juni 2019 di Gedung D Kemenristekdikti, Jakarta.

Kesepuluh perguruan tinggi tersebut ialah Universitas Padjajaran, Universitas Suryakancana, Universitas Siliwangi, Universitas Kuningan, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Jember, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, dan Universitas Muhammadiyah Malang.

KKN Kewirausahaan merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan mahasiswa sebagai peserta dan dosen sebagai pembimbing dengan fokus pada tema kewirausahaan. Program ini dapat dilihat tidak semata sebagai upaya perguruan tinggi memberi kecakapan kewirausahaan, tetapi juga merupakan pengejawantahan Tri Dharma perguruan tinggi dalam mengembangkan ketenagakerjaan masyarakat Indonesia khususnya di bidang wirausaha.

KKN Kewirausahaan ini memiliki dampak positif pada isu ketenagakerjaan secara khusus dan sektor ekonomi secara umum, setidaknya pada tiga aspek. Pertama, mahasiswa peserta KKN Kewirausahaan akan memiliki kecakapan untuk merancang wirausaha dan pengalaman melaksanakan implementasinya.

Kedua, aspek masyarakat penerima manfaat KKN Kewirausahaan. Penyelenggaraan KKN Kewirausahaan menunjukkan banyaknya kelompok dampingan di masyarakat yang menjadi lebih mampu dalam mengembangkan usaha ekonominya secara lebih sistematik.

Ketiga, aspek terkait pembangunan daerah. Mengingat KKN Kewirausahaan berjalan terus-menerus setiap tahunnya melibatkan ribuan mahasiswa yang mendampingi upaya-upaya kewirausahaan di desa

“Saat ini kita memiliki keinginan yang besar untuk membekali mahasiswa dengan semangat kewirausahaan, terlebih pemerintah saat ini berfokus pada pembangunan SDM, setelah 5 tahun sebelumnya berfokus pada pembangunan infrastruktur.” jelas Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemenristekdikti, Prof. Ismunandar.

Selain memberi dukungan pada universitas, USAID Mitra Kunci Initiative juga memberikan dukungan teknis pada Balai Latihan Kerja (BLK) serta Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK) seperti pelatihan bagi calon tenaga kerja baik dalam keterampilan teknis (hard skill) maupun keterampilan non teknis (soft skill). USAID Mitra Kunci Initiative juga membantu meningkatkan kualitas pemagangan (internship dan apprenticeship), informasi pasar kerja serta bekerja sama dengan mitra lokal dalam mencarikan penempatan bagi calon tenaga kerja yang sudah dilatih.

“USAID melalui inisiatif pengembangan ketenagakerjaan, berkomitmen untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam menyiapkan kaum muda menghadapi situasi ketenagakerjaan global abad 21,” ujar Thomas Crehan, Director of Office of Human, Capacity and Partnerships (HCP) USAID Indonesia. (HKLI/MFR/KMS)

 

sumber : https://belmawa.ristekdikti.go.id

 

MORE FROM @FISIP UNDIP

0 Komentar