Fisip Undip Dan Kesbangpol Jateng Gelar Diskusi Peningkatan Wawasan Kebangsaan

Posted by FISIP

Mei 15, 2019

Komitmen kebangsaan senantiasa dibina dan dipelihara sehingga tetap terpelihara persatuan dan kesatuan, kebersamaan, saling menghargai, guna tercapainya keserasian, keseimbangan dan keselarasan dalam segala aspek kehidupan.

Dalam meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan, perlu dimaknai nilai-nilai yang terkandung dalam empat consensus dasar negara; Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 45 demi memantakan kembali jati diri bangsa dan membangun kesadaran tentang sistem kenegaraan.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo S.H.,M.IP dalam pembukaan kegiatan Seminar Wawasan Kebangsaan, Selasa (14/5) di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, dengan tema ” Deradikalisasi Paham Keagamaan”.

Hadir dalam acara tersebut Rektor Undip Prof. Yos Johan Utama beserta jajaran, Wakil Gubernur Jawa Timur Dr. Emil Elestianto Dardak, dan Civitas Akademika serta pembahas materi yaitu Rektor UIN Walisongo Semarang Prof. Muhibbin, Muhammad Adnan dan Prof. Mudjahirin Thohir, MA.

Materi yang disampaikan oleh masing-masing narasumber adalah :

  1. Mencari akar masalah dan solusi radikalisme agama
  2. Menyikapi perbedaan, meredam radikalisme paham keagamaan

Tujuan :

  1. Menumbuhkan kembali wawasan kebangsaan dan cinta tanah air di kalangan pelajar, pemuda dan masyarakat;
  2. Menumbuhkan kembali jati diri bangsa di kalangan masyarakat.
  3. Meningkatkan apresiasi nilai-nilai kebangsaan melalui ekspresi seni dan budaya.

Dalam paparannya Muhammad Adnan mengatakan bahwa ideology Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. NKRI adalah bentuk negara yang terdiri dari banyak wilayah dan kepualauan yang tersebar dengan keanekaragaman adat, suku, budaya, dan keyakinan yang memiliki tujuan dasar menjadi negara merdeka. Untuk meningkatkan kecintaan kepada NKRI, seluruh warga negara harus membangun rasa saling menghargai dengan segala macam perbedaan latar belakangnya.

Peningkatan pemahaman terhadap kemajemukan social budaya sebagai pencitraan dari budaya bangsa Indonesia yang semakin dewasa merupakan upaya membangun citra diri didasarkan aktualisasi nilai-nilai kebhinekaan yang kita miliki. Untuk itu diharapkan tindakan nyata agar kebhinekaan ini tetap terjaga.

Sementara, Rektor UIN Walisongo Semarang Prof. Muhibbin mengatakan bahwa mahasiswa harus kritis dalam setiap hal dan selektif dalam pergaulan agar terhindar dari pengaruh paham radikalisme. Faktor – faktor yang menyebabkan mudahnya paham radikal masuk antara lain kurangnya pemahaman agama/ religi, kondisi ekonomi, politik, dan faktor sosial.

sumber : https://www.undip.ac.id

 

MORE FROM @FISIP UNDIP

0 Komentar