Alumni Undip Serius Garap Wirausahawan Muda

Posted by FISIP

Mei 8, 2017

Direktorat Komunikasi dan Hubungan Alumni Undip menyelenggarakan acara Workshop Penguatan Jejaring Usaha Alumni Universitas Diponegoro, Sabtu 6 Mei 2017. Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Muhammad Zainuri, DEA saat membuka acara menegaskan bahwa sangat penting membangun simpul antara jejaring mahasiswa dengan alumni Undip, apalagi dalam era PTNBH. Bersamaan dengan momentum 60 tahun Universitas Diponegoro, Undip mengajak para alumninya untuk bersinergi membangun kemandirian ekonomi Indonesia melalui penguatan peran pengusaha dan para wirausawahan.

Abdul Syakur, sebagai Ketua Panitia melaporkan acara workshop dihadiri 100 peserta, tampak 60 alumni Undip pengusaha dan wirausahawan, dan 40 mahasiswa terdiri dari mahasiswa peserta program wirausaha (PMW), para mahasiswa dan penglola UKM RnB (Research and Bussines), para mahasiswa yang sudah memiliki usaha, para mahasiswa yang sedang merintis usaha, 5 dosen pendamping kegiatan kewirausahaan serta para Wakil Dekan Bidang Komunikasi, Bisnis dan Alumni. Inspirasi yang disampaikan para alumni ini akan dimuat dalam sebuah buku “60 Inspirasi Pengusaha Muda Alumni Undip” dalam rangka HUT ke-60 Universitas Diponegoro.

Hadir sebagai keynote speaker, Dr. H. Wisnu Suhardono Alumni Fisip Undip, menyampaikan pokok-pokok pikiran upaya nyata bagaimana menciptakan iklim wirausaha untuk mewujudkan Kesejahteraan di Jawa Tengah. Wisnu sebagai pengusaha nasional yang juga Presdir PT. Satria Ganareksa, menyatakan keprihatinannya karena angka kemiskinan di Jawa Tengah lebih tinggi daripada angka kemiskinan Nasional, oleh karena itu untuk mengatasinya diperlukan sinergi pemerintah, rakyat dan pengusaha untuk bisa memajukan daerahnya. “Investasi akan memperhitungkan dampak lingkungan dan Masyarakat, jangan mau diolah-olah oleh LSM tidak jelas jika berbicara investasi, karena investasi pengusaha juga mempertimbangkan faktor lingkungan” ujar Wisnu yang juga sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jateng. Jika kedua aspek itu sudah bersinergi, pengusaha akan tenang untuk menanamkan investasinya karena dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat terjamin, tambah Wisnu. “Pemerintah juga harus bebas korupsi karena akan membuat pengusaha merasa tenang jika menanamkan modalnya, sebab pada dasarnya mereka butuh kepastian berinvestasi,” imbuhnya.

Pembicara pertama, Ferry Firmawan, Ph.D, Ketua BPD HIPMI Jawa Tengah menyampaikan strategi dan kiat-kiat memulai usaha bagi para calon-calon pengusaha muda ini. Sebagai Direktur PT Firmarindo Cipta Metropolitan (FCM) dan Komisaris PT. Jawa Tengah Lahan Andalan, berpesan, saat memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis harus ada prinsip yang selalu dipegang teguh setiap wirausahawan. Prinsip pengetahuan yang ditulis oleh Guru Bangsa HOS Cokroaminoto selalu menjadi filosofi kemanapun dirinya melangkah. Ferry menyampaikan bahwa dunia ini tercipta dari berbagai macam ilmu yang saling berhubungan, sehingga ketika ingin menaklukkan dunia dengan menjadi wirausahawan, jangan pernah ragu untuk belajar semua ilmu pengetahuan. Karena itu walaupun kuliah di Fakultas Teknik, ketika akan mulai berwirausaha dirinya dengan tekun mempelajari Ilmu Manajemen, begitu juga setelah terjun ke dunia bisnis. Ferry juga tidak segan untuk belajar Ilmu Hukum agar mampu memahami dan taat pada hukum bisnis yang berlaku. “Pengusaha sejati adalah pengusaha yang mampu memberika solusi atas kendala yang terjadi dan mampu menyodorkan nilai tambah bukan hanya semata-mata memburu harta,” tutur Ferry.

Pembicara lain, Benny Ohorella alumni Teknik Elektro angkatan 1990, saat ini menjabat sebagai CEO PT. Jakarta Sofware (JakSoft), memaparkan karir pertama setelah lulus Teknik Elektro Undip. Dirinya sempat bekerja di BUMN PT. INTI, namun karena kondisi perusahaan tidak memungkinkan lagi, akhirnya resign dan menekuni bidang Software. Pada tahun 1999 Benny memenangkan kompetisi software tingkat Asia Pasifik dan memperoleh hadiah sebesar 1 Milyar. Dana tersebut lalu digunakan untuk membangun perusahaan hingga sekarang sebagai pemilik PT. Jakarta Software. “Kalau sudah berniat jadi pengusaha, harus sungguh-sungguh, jangan setengah-setengah dan memiliki networking yang luas,” saat menutup paparannya.

Pembicara terakhir, Joeli Koeswardani, SE., MM., salah satu Pimpinan BNI Cabang Semarang ini, merupakan Alumni Fakultas Ekonomi Undip. Joeli memaparkan bahwa peran perbankan dalam upaya menumbuhkan kegiatan wirausaha di kalangan usahawan muda, sudah lama digulirkan. Ada beberapa skim yang sudah diberikan kepada para pengusaha, baik skala kecil, menengah maupun skala besar. Menanggapai keluhan para peserta terkait dengan permodalan, Joeli mempersilahkan bagi para pengusaha dan juga wirausaha yang mengalami kesulitan modal bisa langsung datang ke kantor BNI Cabang Undip untuk proses administrasi. Salah satu skim yaitu KUR (Kredit Usaha Rakyat) merupakan salah satu modal yang diberikan bagi para pengusaha. Pinjaman mulai dari Rp 5.000.000,- hingga Rp. 500.000.000,-. Lukas pengusaha Alat Kesehatan bagi para dokter muda, alumni Teknik Perkapalan serta Krisnu pengusaha makanan ringan di Magelang merasa beruntung mendapatkan informasi mengenai permodalan yang disediakan oleh BNI.

sumber : http://www.undip.ac.id

MORE FROM @FISIP UNDIP

0 Komentar