SEMINAR KEBANGSAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2017 “Penguatan Nilai-Nilai Luhur Pancasila Dalam Menangkal Isu-Isu Ekstremisme dan Radikalisme”

Posted by FISIP

Agustus 29, 2017

Kemunculan organisasi kemasyarakatan yang menentang keberadaan Pancasila sebagai dasar negara telah menimbulkan pembahasan lebih lanjut akhir-akhir ini. Menindaklanjuti fenomena ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Diponegoro (BEM Undip) secara sigap menginisiasi sebuah diskusi kebangsaan yang bertajuk SEMINAR KEBANGSAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2017 “Penguatan Nilai-Nilai Luhur Pancasila Dalam Menangkal Isu-Isu Ekstremisme dan Radikalisme”. Jadug Trimulyo selaku Presiden Mahasiswa Undip menuturkan bahwa diskusi ini diadakan sebagai bentuk tanggung jawab generasi muda bangsa Indonesia dalam memperjuangkan cita-cita luhur para pendiri bangsa. “Pancasila sebagai ideologi negara adalah sebuah cita-cita yang telah digariskan oleh para founding fathers Indonesia yang berkonsekuensi final”. Oleh karena itu tidak ada satupun yang bisa menggoyahkan posisi Pancasila sebagai dasar negara, imbuhnya.

Diskusi kebangsaan yang berlangsung di Ruang Theater Gedung C Lantai 1 FISIP Undip, Senin (28/08), pukul 09.00-12.00 WIB turut mengundang berbagai organisasi, meliputi Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU), Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), SAPMA Pemuda Pancasila, GP Ansor, Gerakan Mahasiswa Pembebasan (GEMA Pembebasan) dan organisasi kepemudaan lainnya.

Sebelumnya, pada bulan Juli (10/07), BEM Universitas Diponegoro telah mendeklarasikan dan menuntut pemerintah untuk mengeluarkan Perppu No 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat untuk membubarkan ormas-ormas anti Pancasila. Dalam proses dikeluarkannya Perppu tersebut maka Pemerintah perlu mendapatkan dukungan yang kuat dari seluruh sivitas akademika Universitas Diponegoro, Generasi Muda dan Mahasiswa Tahun Ajaran Baru 2017/2018 serta seluruh Masyarakat Semarang, Jawa Tengah. Oleh karena itu, sebagai langkah untuk melindungi Pancasila serta menjaga keutuhan NKRI, maka perlu dilaksanakan seminar terkait penguatan nilai-nilai Pancasila dalam menangkal isu-isu ekstremisme dan radikalisme, hal ini juga dilakukan sebagai bentuk dukungan dari mahasiswa dan masyarakat terhadap Perppu No. 2 Tahun 2017 untuk melindungi NKRI dari ormas- ormas anti Pancasila.

Seminar kebangsaan tersebut menghadirkan tiga pembicara kunci yakni Komisaris Jenderal Drs. Luthfi Lubianto, M.M selaku Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri, Drs. Mohammad Adnan, MA selaku Mantan Ketua PWNU Jawa Tengah sekaligus Dosen FISIP Undip, dan Purwanto, S.sos yang mewakili Badan Kesatuan Bangsa & Politik Provinsi Jawa Tengah. Sebelumnya seminar dibuka secara resmi oleh Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. Adapun sub tema yang disampaikan oleh pembicara meliputi peningkatan dan penguatan peran mahasiswa dalam menangkal isu-isu ekstremisme dan radikalisme serta peran pendidikan dan mahasiswa dalam pergerakan melawan ekstremisme dan radikalisme. Hadirnya pembicara kunci yang berasal dari latar belakang praktisi dan akademisi diharapkan mampu memberikan pemahaman yang mendalam kepada peserta seminar kebangsaan tentang pentingnya menjunjung nilai-nilai Pancasila dan menjaga keutuhan NKRI dalam upaya menjauhkan masyarakat terutama generasi muda dari paham-paham radikalisme.

MORE FROM @FISIP UNDIP

0 Komentar