Kegiatan ini mengambil bentuk seminar akademik yang menghadirkan narasumber ahli di bidang ekonomi dan politik, dengan tujuan utama memperluas wawasan, meningkatkan pemahaman kritis, serta membuka ruang dialog antara mahasiswa, akademisi, dan masyarakat mengenai isu-isu politik ekonomi kontemporer di Indonesia. Penyelenggaraan kegiatan ini berada di bawah koordinasi Bidang Ekonomi Kreatif HMPS Ilmu Pemerintahan, yang sejak awal telah mempersiapkan konsep kegiatan secara matang demi menciptakan forum ilmiah yang edukatif, interaktif, dan berdampak positif bagi seluruh peserta.
Seminar Nasional 2025 mengangkat tema besar “Politik Ekonomi Kontemporer: Antara Kepentingan Negara dan Realita Sosial Ekonomi Rakyat.” Kegiatan ini dilaksanakan secara offline pada tanggal 5 Oktober 2025 di Universitas Diponegoro, dengan format ceramah dan talkshow yang dipandu oleh Rafi Ilya Saputra selaku moderator dan menghadirkan Muhammad Syaeful Mujab sebagai pembicara utama. Materi yang dibawakan berfokus pada pembahasan realita sosial ekonomi masyarakat, pandangan generasi muda terhadap kebijakan pemerintah, serta peran media sosial dan content creator dalam merespons isu-isu ekonomi nasional.
Peserta kegiatan ini berasal dari kalangan mahasiswa Universitas Diponegoro dan masyarakat umum, dengan total jumlah peserta sebanyak 160 orang. Rangkaian kegiatan Seminar Nasional mencakup beberapa tahap utama:
- Tahap registrasi peserta, di mana peserta melakukan pendaftaran sesuai ketentuan yang telah ditetapkan panitia.
- Tahap pelaksanaan seminar, yang meliputi sesi pemaparan materi oleh pembicara dan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber
Setelah seluruh sesi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat dan dokumentasi kegiatan sebagai bentuk apresiasi kepada pembicara dan peserta. Seminar kemudian ditutup dengan closing session, yang menjadi penanda berakhirnya kegiatan sekaligus harapan agar acara ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan wawasan dan kesadaran kritis mahasiswa terhadap isu-isu politik ekonomi di Indonesia.





0 Komentar