Semarang, 31 Agustus 2025 – D’Kelabu yang merupakan program kerja Divisi Seni dan Budaya menjadi wadah bagi mahasiswa FISIP UNDIP untuk turut terjun langsung ke kampung seni dan budaya yang ada di Desa Keji, Ungaran Barat. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tanggung jawab bersama untuk melestarikan budaya yang ada. Kegiatan D’KELABU (Denyut Kelangsungan Buddhayah) oleh Himpunan Mahasiswa Peduli Sosial dengan tema “Colors of The Culture : Celebrating Art, Craft, and Heritage” secara keseluruhan berlangsung dengan lancar. Kegiatan ini telah dilaksanakan secara luring pada hari Minggu, 31 Agustus 2025 di Dusun Suruhan, Desa Keji, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 50519. Kegiatan ini menampilkan karawitan dan tarian kuda debog oleh tim kesenian dari Sanggar Seni Langen Budi Utomo. Keberangkatan menuju tempat kegiatan dibagi menjadi dua kloter, kloter pertama diberangkatkan pada pukul 07.00 dan sepuluh menit kemudian pada pukul 07.10 kloter dua diberangkatkan. Perjalanan menuju lokasi ditempuh dengan waktu kurang lebih 40 menit dan setelah sampai di lokasi seluruh peserta dan panitia melakukan registrasi.
D’KELABU dimulai pada pukul 08.15 yang diawali dengan pembukaan oleh Master of Ceremony dan doa bersama. Setelah itu, pada pukul 08.25 – 08.50 dilanjutkan dengan pemberian sambutan oleh Ketua Pelaksana, Ketua HIMPS, Dosen Pendamping, Kepala Dusun, dan Ketua Penanggung Jawab Komunitas Budaya Dusun Suruhan. Lalu pada pukul 08.50 – 09.05 dilanjutkan dengan pemaparan materi dan sesi tanya jawab kebudayaan oleh Ketua Penanggung Jawab Komunitas Seni dan peserta. Kemudian pada pukul 09.05 – 09.45 acara dilanjutkan dengan pertunjukan karawitan dan tarian kuda debog oleh anak – anak sanggar. Lalu, acara dilanjutkan dengan ice breaking dan peserta mempraktekan cara bermain gamelan dan menarikan tari kuda debog bersama anak – anak sanggar. Setelah itu, menuju rangkaian akhir acara yaitu penyerahan sertifikat kepada pihak desa dan pihak sanggar dan dilanjutkan dengan dokumentasi. Setelah itu, dilanjutkan penutupan oleh Master of Ceremony pada pukul 11.00. Pukul 11.20 seluruh peserta dan panitia melanjutkan perjalanan untuk kembali ke kampus dan melakukan evaluasi.

Dalam acara D’Kelabu 2025 ini telah hadir narasumber, yaitu Bapak Suradi selaku Ketua Penanggung Jawab Komunitas Budaya Desa Keji. Bapak Suradi membawakan materi seputar kesenian yang ada di Desa Keji, khususnya pada Sanggar Langen Budi Utomo. Dalam materinya dijelaskan mengenai sejarah berdirinya sanggar, jenis seni dan budaya yang ada di Desa Keji, seperti “dolanan anak” yang meliputi dakon, kuda debog, karawitan dan lainnya. Bapak Suradi juga menceritakan pengalamannya dalam menggeluti dunia seni, mulai dari melihat berbagai pertunjukan di beberapa daerah hingga saat ini berdirilah Sanggar Langen Budi Utomo. Sanggar tersebut telah dirawat dan dikembangkan bersama karang taruna dan masyarakat, termasuk anak-anak yang ada di Desa Keji tersebut. Pemerintah desa juga membantu dalam hal fasilitasi dan juga perawatan. Mereka saling bahu-membahu untuk tetap melestarikan budaya khas daerah mereka.
Setelah beberapa penyampaian materi yang diberikan, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, panitia dan juga delegasi yang hadir turut berpartisipasi aktif di sesi tanya jawab ini. Beberapa pertanyaan disampaikan, seperti halnya berkaitan dengan tantangan dalam melestarikan budaya di era modern seperti saat ini, dan juga bagaimana cara Bapak Suradi dalam memotivasi anak-anak dan remaja untuk tetap aktif dalam kegiatan seni budaya ini, serta harapan Bapak Suradi untuk program kerja D’Kelabu ini kedepannya. Beberapa pertanyaan tersebut dijawab dengan jelas oleh Bapak Suradi, mulai dari tantangan dalam melestarikan budaya di era modern saat ini adalah ada beberapa anak yang belum memiliki keinginan untuk bergabung dalam melestarikan budaya yang ada di sana, beberapa memilih untuk bermain game sendiri dibandingkan dengan turut melestarikan seni budaya mereka.. Sementara, cara untuk memotivasinya adalah dengan terus mengajak karang taruna beserta anak-anak untuk latihan yang akan menjadi kebiasaan mereka dan juga mengembangkan bakat mereka dalam hal seni budaya ini. Serta harapan Bapak Suradi untuk program kerja D’Kelabu selanjutnya adalah program kerja ini dapat menjadi jalan supaya budaya yang ada di Desa Keji tersebut semakin dikenal oleh banyak orang sehingga banyak orang yang ingin lebih dalam mengetahui budaya yang ada di Desa Keji ini.

D’Kelabu dengan tema “Colors of The Culture : Celebrating Art, Craft, and Heritage” ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merayakan keberagaman seni, kerajinan, dan warisan budaya nusantara, serta menegaskan bahwa budaya tidak hanya harus dilestarikan, tetapi juga bisa berkembang dan beradaptasi dengan modernisasi tanpa kehilangan identitas aslinya. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar khususnya dibidang seni dan budaya. Dengan terjun langsung ke lingkungan secara langsung, diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada lingkungan sekitar dalam melestarikan seni dan budaya. Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan untuk menghargai dan mendorong kesadaran masyarakat tentang kekayaan budaya Nusantara, membangun rasa identitas dan kebanggaan budaya di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, untuk melindungi dan memperkaya warisan budaya ini.

Pelaksanaan kegiatan D’KELABU berjalan dengan lancar dan memberikan banyak manfaat bagi peserta. Melalui acara ini, peserta menjadi lebih mengenal organisasi HIMPS beserta program kerja yang ada di dalamnya, khususnya Divisi Seni dan Budaya. Selain itu, peserta juga mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai seni karawitan dan pertunjukan kuda debog. Kedua kesenian tradisional tersebut tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga memperlihatkan nilai budaya yang penting untuk dilestarikan. Dari kegiatan ini tumbuh kesadaran peserta mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan seni serta kebudayaan tradisional agar tetap hidup di tengah perkembangan zaman.

Harapan dari keberlanjutan program kerja D’Kelabu yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Peduli Sosial Fisip Undip kedepannya adalah agar kegiatan ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk lebih mengenal berbagai budaya yang ada di sekitar dan juga turut melestarikannya. Diharapkan pula, program kerja D’Kelabu ini menjadi sarana edukatif dan inspiratif dalam hal meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya mengenal dan mempelajari seni budaya yang ada di sekitar kita. Diharapkan adanya acara ini tidak hanya menjadi sebuah program kerja yang hanya selesai semata karena sebuah “tuntutan”, akan tetapi menjadi program kerja yang berkelanjutan yang mana mampu membawa desa mitra menjadi desa yang lebih maju dan mandiri. Selain itu, diharapkan adanya program kerja ini dapat menciptakan dampak positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat dan juga mahasiswa sehingga perlu adanya koordinasi yang lebih baik pula dalam menyusun acara D’Kelabu periode selanjutnya. ***




0 Komentar