Semarang, 11 September 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro menggelar Inaugural Lecture bertema “Disinformation Studies as an Emerging Field of Knowledge” yang menghadirkan dua pakar dari Universidade Federal Fluminense, Brazil, yaitu Prof. Afonso Albuquerque dan Prof. Thaiane Oliveira.
Acara yang berlangsung di Student Center Room (Ruang PKM) FISIP UNDIP ini menjadi forum penting untuk membahas urgensi disinformasi sebagai fenomena global yang semakin kompleks. Kedua akademisi dari Brazil tersebut menekankan bahwa disinformasi bukan sekadar isu “fake news,” tetapi sebuah fenomena struktural yang melibatkan strategi politik, kepentingan ekonomi, serta perkembangan teknologi yang dapat melemahkan demokrasi dan institusi publik.

Kolaborasi Internasional untuk Ketahanan Akademik
Dalam sambutannya, Dekan FISIP Undip Dr. Teguh Yuwono, M.PolAdmin, menekankan pentingnya keberlanjutan kerja sama akademik internasional. FISIP Undip berkomitmen tidak hanya menghadirkan diskursus kritis mengenai tantangan global seperti disinformasi, tetapi juga memperkuat kolaborasi dengan universitas mitra internasional. Kerja sama dengan Universidade Federal Fluminense ini diharapkan mampu membangun kapasitas akademik yang lebih kuat serta menghasilkan solusi nyata untuk menghadapi ancaman terhadap demokrasi dan kedaulatan bangsa,” ujarnya.
Pakar Brasil Angkat Perspektif Global South
Prof. Afonso Albuquerque menjelaskan bahwa disinformasi adalah fenomena yang jauh lebih kompleks dibanding sekadar berita palsu. “Disinformation is more than just ‘fake news.’ It is a systemic phenomenon that requires integrated and interdisciplinary approaches to be addressed effectively,” tegasnya.
Sementara itu, Prof. Thaiane Oliveira menyoroti pentingnya kedaulatan pengetahuan di tengah arus disinformasi global. “In times of disinformation, the Global South must assert epistemic sovereignty by producing knowledge that reflects our own realities and challenges. Pertukaran akademik seperti antara Brazil dan Indonesia ini sangat penting untuk memperkuat ketahanan demokrasi,” jelasnya.
Jejaring Akademik yang Semakin Kuat
Moderator acara, Nurist S. Ulfa, PhD menyampaikan bahwa forum ini tidak hanya menambah khazanah akademik, tetapi juga memperkuat jejaring internasional.
“Diskusi lintas negara ini menjadi pijakan penting dalam membangun strategi bersama menghadapi arus disinformasi yang mengancam demokrasi dan kohesi sosial,” ungkapnya.
Dengan menghadirkan pandangan dari Brasil dan Indonesia, acara ini merupakan bagian dari implementasi peran universitas publik sebagai garda terdepan dalam membangun ketahanan informasi. FISIP Undip berharap inisiatif ini dapat berlanjut menjadi kerja sama riset yang bekelanjutan di masa mendatang.





0 Komentar