Mahasiswa dari Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, yang tergabung dalam Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun akademik 2023/2024, telah menunjukkan dedikasi dan kreativitasnya dengan sukses menyelesaikan Program Kerja Monodisiplin, yakni “Collaborative Governance: Keberhasilan Pengelolaan Sampah di Desa Bansari.” Program ini dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2024, dengan acara besar bertajuk “Sampah Inyong, Tanggung Jawab Inyong,” yang diadakan di Aula Balai Desa Bansari. Acara ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat dari setiap dusun di Desa Bansari, tetapi juga dihadiri oleh berbagai perangkat desa setempat.
Latar Belakang dan Tujuan Program
Desa Bansari selama ini menghadapi masalah pengelolaan sampah yang cukup kompleks. Meski berbagai upaya telah dilakukan, namun hasilnya masih belum optimal. Salah satu masalah utama yang diidentifikasi adalah minimnya koordinasi antara pemerintah desa, kelompok masyarakat, dan pihak terkait lainnya. Kurangnya kesadaran kolektif tentang pentingnya pengelolaan sampah yang efektif juga memperburuk situasi, sehingga seringkali upaya yang dilakukan menjadi terfragmentasi dan kurang berkelanjutan.
Dengan latar belakang inilah, mahasiswa Administrasi Publik UNDIP merumuskan program kerja berbasis collaborative governance, atau tata kelola kolaboratif. Konsep ini menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan bersama. Dalam konteks pengelolaan sampah, pendekatan ini diharapkan mampu menciptakan sinergi yang lebih baik antara pemerintah desa, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, sehingga pengelolaan sampah dapat dilakukan secara lebih efektif dan berkelanjutan.
Program ini juga memperkenalkan sistem pemilahan sampah yang lebih terstruktur, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan sampah mulai dari rumah tangga. Selain itu, kegiatan edukasi mengenai daur ulang dan pemanfaatan kembali (reuse) juga dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Salah satu pencapaian signifikan dari program ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Hal ini terlihat dari meningkatnya partisipasi warga dalam kegiatan kebersihan lingkungan serta komitmen perangkat desa untuk terus mendukung program ini bahkan setelah KKN berakhir.
Marshelia Kristiani, mahasiswa Administrasi Publik UNDIP sebagai penggerak dalam program kerja tersebut berharap, upaya ini mampu menjadi inspirasi bagi desa-desa lain yang menghadapi masalah serupa, serta menjadi langkah awal bagi Desa Bansari untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
0 Komentar