Negara Indonesia, yang berlandaskan pada Demokrasi Pancasila, mengalami momen penting dalam perhelatan demokrasi dengan berlangsungnya Pesta Demokrasi tahun 2024. Dalam rangka memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap menjadi pilar utama dalam proses demokrasi tersebut, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melalui Direktorat Pengendalian Deputi bidang Pengendalian dan Evaluasi bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (Undip) menggelar sebuah Ceramah Umum dan Diskusi yang mengangkat tema “Pengendalian Pembinaan Ideologi Pancasila dalam Pesta Demokrasi tahun 2024”.
Acara tersebut diselenggarakan di ruang Auditorium Gedung A Lantai 3 Kampus FISIP Undip Tembalang, dihadiri oleh sejumlah narasumber terkemuka, antara lain Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah, Bapak Handi Tri Ujiono, S.Sos., Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Bapak Muhammad Amin, S.AP., M.H., dan Dekan FISIP Undip, Bapak Dr. Drs. Teguh Yuwono, M.Pol.Admin. Kegiatan ini juga didukung oleh kehadiran Direktur Pengendalian BPIP, Bapak Mukhammad Fahrurozi, S.Sos., M.Si., serta Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP, Ibu Dr. Adhianti, S.IP., M.Si., beserta mahasiswa FISIP Undip.
Dalam sambutannya, Ibu Dr. Adhianti menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam memperkuat pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila, serta mengajak mereka untuk berperan aktif dalam mewujudkan perubahan yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.
Diskusi yang dilaksanakan menggali berbagai aspek strategis terkait penyelenggaraan Pemilu dalam konteks nilai-nilai demokrasi Pancasila. Ketua KPU Jateng, Bapak Handi, memaparkan tentang data statistik Pemilu 2024 di Provinsi Jawa Tengah, strategi Pemilu yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, serta upaya meningkatkan partisipasi pemilih muda. Sementara itu, Ketua Bawaslu lebih menyoroti indikator kualitas Pemilu, syarat pemilu yang berintegritas, dan peran masyarakat dalam mewujudkan Pemilu yang berintegritas. Dalam konteks pembangunan nasional, Dr. Teguh Yuwono menyoroti agenda keberlanjutan pembangunan berdasarkan Pancasila, yang menjadi landasan utama bagi proses demokrasi di Indonesia.
Dengan suasana yang penuh antusiasme dan kecerdasan, sesi tanya-jawab menjadi momentum penting dalam acara ini. Para mahasiswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam dan cerdas, menggali berbagai aspek terkait peran KPU dan Bawaslu dalam menghadapi tantangan polarisasi sebelum, selama, dan pasca Pemilu. Mereka juga menyoroti kemungkinan manipulasi data dan bagaimana Bawaslu menghadapinya, serta tantangan logistik yang mungkin dihadapi dalam Pilkada serentak mendatang. Tak ketinggalan, strategi pengawasan untuk menangani ideologi partai yang bersifat pragmatis juga menjadi perbincangan seru.
Melalui interaksi yang dinamis ini, diharapkan pemahaman mengenai pentingnya memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam konteks demokrasi semakin mengakar, dan langkah-langkah konkrit untuk menjaga integritas Pemilu dapat terus dikembangkan.
0 Komentar