Menginspirasi Lewat Layar : Nobar dan Diskusi Film Membuka Dialog Interaktif Menuju Gerakan Kesadaran Gaya Hidup Zero Waste

Posted by Admin

Februari 2, 2024

Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan gaya hidup berkelanjutan dan pengurangan sampah, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Tengah berkolaborasi bersama Departemen Hubungan Internasional FISIP dan Laboratorium Trans Organized Crime (ToC) Universitas Diponegoro menggelar diskusi dan pemutaran film pendek “Menuju Zero Waste” pada hari Rabu, 24 Januari 2024. Acara ini dilaksanakan sebagai bagian rangkaian dari pra-event untuk memperingati Hari Zero Waste International yang jatuh pada tanggal 30 Maret 2024. Kurang lebih 70 partisipan yang berasal dari berbagai komunitas dan aktivis lingkungan  di wilayah Jawa Tengah hadir dalam forum ini.

Acara yang dilaksanakan di Ruang Teater FISIP Undip dibuka oleh  Dekan FISIP Dr. Drs. Teguh Yuwono, M. Pol. Admin. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan antusias dan harapan untuk dapat mengupayakan gerakan zero waste di kampus FISIP dan integrasi nya dalam perwujudan FISIP sebagai Kampus Sehat. Hal ini terkait dengan upaya FISIP Undip yang juga telah menyediakan tempat pembuangan sampah berdasarkan jenisnya di seluruh wilayah FISIP Undip. Selanjutnya, selaku dekan FISIP UNDIP, beliau menekankan pentingnya diskusi interaktif antara praktisi, akademisi dan mahasiswa mengenai isu lingkungan, Sustainable Development Goals (SDG’s) serta isu turunannya seperti kebijakan daerah, dan gerakan advokasi masyarakat. Selain itu  FISIP UNDIP mendukung  inisiasi gerakan aktivisme terkait permasalahan lingkungan dan perubahan iklim bagi civitas akademika.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan menyaksikan bersama film pendek “Menuju Zero Waste” merupakan film pendek yang diproduksi oleh Walhi Jateng bersama dengan beberapa NGO dan Mapala yang ada di wilayah Jawa Tengah. Film dokumenter tersebut menyajikan kondisi TPA Jatibarang Semarang dan TPA Putri Cempo yang mengalami penumpukan sampah berlebih. Selain itu, digambarkan pula bagaimana kemudian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) masih dijadikan solusi atas pengelolaan sampah yang menggunung. 

Kemudian setelah pemutaran film selama kurang lebih 12 menit, diskusi dimulai bersama tiga pemantik, yakni  Prof. Dr. Dra. Hartuti Purnaweni, MPA (Dosen Fisip Undip), Glory Nasarani dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  Kota Semarang, dan juga Nur Colis anggota Walhi Jawa Tengah. Permasalahan penumpukan sampah di luar kapasitas TPA dan masih digunakannya metode open dumping di hampir seluruh TPA di Jawa Tengah menjadi perhatian serius, tidak terkecuali TPA Jatibarang yang berlokasi di Kota Semarang. TPA Jatibarang memiliki luas 45 hektar dengan angka produksi sampah yang begitu tinggi hingga mencapai lebih dari 1000 ton per hari. Ditambah lagi dengan masih digunakannya metode kumpul angkut buang atau metode end of pipe dalam sistem pengelolaan sampah di Indonesia.

Sesi selanjutnya Diskusi bersama pemantik selama kurang lebih 1 jam membahas seputar topik mengenai gaya hidup zero waste yang menekankan pada upaya reduce, reuse, dan recycle dalam pengelolaan sampah. Tidak hanya itu, diskusi interaktif bersama peserta juga menjangkau topik lebih luas mengenai bagaimana peran akademisi, lembaga masyarakat, pemerintah, media, dan bisnis yang terangkum dalam konsep kerjasama pentahelix dalam upayanya untuk meminimalisir produksi sampah.

Merespon rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Jatibarang yang disampaikan oleh Ibu Glory, pemerintah daerah melalui DLH menyampaikan banyak hal, mulai dari rencana pembuatan kajian, progress, hingga tahap akhir yang kemudian mendapatkan timbal balik positif oleh peserta dengan berbagai pertanyaan dan feedback. Begitu pula dengan pertanyaan menarik yang diajukan kepada Prof Hartuti selaku akademisi dan Bapak Colis selaku bagian dari perwakilan organisasi non pemerintah dan  masyarakat. Kegiatan ini diharapkan berjalan berkelanjutan dengan inisiasi kerjasama Departemen Hubungan Internasional dengan WALHI dan DLH serta beberapa komunitas lingkungan (Unika Soegijapranata),  pengenalan bisnis sosial berbasis lingkungan (Ecovivo) dari Semarang dan Magelang  untuk inisiasi  diskusi lanjutan pada program-program Departemen Hubungan Internasional, praktikum maupun diskusi di Laboratorium.

MORE FROM @FISIP UNDIP

0 Komentar